Menuju konten utama

Stok Menipis, RS Butuh Pasokan Oksigen 3 Kali Lipat dari Biasanya

Kebutuhan oksigen menipis, terutama di Pulau Jawa seiringnya meningkatnya jumlah pasien COVID-19.

Stok Menipis, RS Butuh Pasokan Oksigen 3 Kali Lipat dari Biasanya
Penjual oksigen isi ulang mengecek tabung oksigen yang kosong di Jl Kusbini, Klitren, Yogyakarta, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia Partakusuma mengatakan sejumlah rumah sakit terutama di Pulau Jawa banyak melaporkan kekurangan oksigen medis. Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 juga meningkatkan kebutuhan oksigen.

"Yogyakarta dan Jawa Tengah itu keterisian rumah sakit sudah 80 persen lebih. Sudah pasti ada RS yang butuh oksigen lebih dari 3 kali lipat dari kebutuhan awal, tergantung pasien berat yang datang," kata Lia melalui sambungan telepon, Kamis (24/6/2021).

Lia mengatakan berdasarkan laporan dari rumah sakit sudah banyak yang mengeluh karena sudah penuh dimana-mana. IGD juga sudah sejak seminggu ini terjadi penumpukan pasien.

"Banyak tumpukan orang mengantre untuk masuk ruangan perawatan. Kemudian kebutuhan pasokan oksigen juga bermasalah. Sekarang Jawa Tengah (Jateng) beberapa rumah sakit menyampaikan mereka kekurangan tabung oksigen," katanya.

Laporan rumah sakit yang kekurangan oksigen di Jateng yang masuk ke Persi di antaranya ada di Brebes, Purwokerto, Salatiga, Kabupaten Semarang, Banyumas, Banjarnegara, Klaten, Surakarta, dan Kota Semarang.

Selain di Jateng, di Yogyakarta DIY kata Lia juga sempat melaporkan adanya kekurangan oksigen di rumah sakit. Namun katanya saat ini sudah diatasi.

Sementara di Jateng, laporan kekurangan oksigen ini telah disampaikan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sudah diteruskan ke Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

"Kami sudah menyampaikan ke Gubernur dan kemudian Gubernur sudah menyampaikan ke Dirjen Yankes. Dan Kemenkes sudah menyampaikan agar distributor memprioritaskan (kebutuhan RS)," katanya.

Distributor sedang diminta bisa cepat mensuplai oksigen ke rumah sakit. Dari yang biasanya RS disuplai oksigen cair dua hari sekali sekarang diminta tiap hari. Kemudian ada yang minta tabung gas ditambah.

"Karena kalau tabung oksigen itu kalau mengisi harus ditukar dengan tabung yang kosong. Karena tabungnya banyak dipakai maka butuh tabung lebih banyak sehingga akhirnya diminta mendatangkan tabung lebih banyak," ujarnya.

Selain mengandalkan distributor, RS juga sebagian sudah ada yang mensiasati dengan menyediakan kebutuhan mereka sendiri dengan menggunakan mesin oksigen konsentrat. Tapi itupun kata Lia produksinya terbatas.

"Jadi apa boleh buat, ya secukupnya. Ada pasien ya kita layani sesuai ketersediaan oksigen. Kalau tidak ada ya terpaksa harus antre sesuai dengan kedatangan lebih dahulu dan mana yang lebih membutuhkan," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (23/6/2021) kemarin telah mendatangi pabrik produsen gas yakni PT Samator yang ada di Kabupaten Kendal untuk memastikan pasokan oksigen medis di rumah sakit.

Diketahui kapasitas produksi oksigen dari pabrik yang ada di Kendal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh Jawa Tengah. Sehingga, selain peningkatan produksi, PT Samator juga telah melakukan penambahan berupa mendatangkan pasokan gas dari Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Dari Jabar dan Jatim sudah masuk, kira-kira bergerak 1-1,5 juta meter kubik dan sudah masuk ke Jateng. Jadi untuk pasokan dan stok aman, karena hari ini saya pastikan suplainya bagus termasuk memastikan bantuan oksigen dari PT Samator yang ada di Jabar dan Jatim itu," kata Ganjar.

Baca juga artikel terkait STOK TABUNG OKSIGEN atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri