Menuju konten utama

Stok Darah PMI Mulai Menipis, Kapolri Minta Anggotanya Donor

Kapolri Jenderal Idham Aziz menerbitkan surat telegram agar seluruh anggota polri untuk melaksanakan donor darah karena semakin menipisnya stok darah di PMI di tengah pandemi corona.

Stok Darah PMI Mulai Menipis, Kapolri Minta Anggotanya Donor
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis di Jakarta, Senin (24/2/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Kapolri Jenderal Idham Aziz menerbitkan surat telegram perihal petunjuk dan arahan kepada seluruh anggota polri untuk melaksanakan donor darah karena semakin menipisnya stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) di tengah pandemi virus Corona.

Surat telegram bernomor ST/1127/IV/KEP./2020 itu dibenarkan oleh Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono. Surat tertanggal 7 April 2020 itu ditandatangani Asisten SDM Irjen Pol Eko Indra Heri atas nama Kapolri.

"Sebagai upaya untuk membantu PMI diharapkan Kasatker/Kasatwil mengimbau personelnya untuk melaksanakan donor darah dengan berkoordinasi dengan PMI di masing-masing wilayah," bunyi surat tersebut.

Kegiatan donor darah di tengah pandemi Covid-19 ini diminta untuk dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Donor darah diminta agar tetap mengedepankan anjuran jaga jarak dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Surat petunjuk dan arahan Kapolri agar anggotanya melakukan donor darah ini salah satunya didasari surat dari pengurus pusat PMI tertanggal 20 Maret 2020 perihal permintaan pengerahan donor darah.

Saat ini persediaan darah di PMI sudah mengalami kekurangan. Sedangkan masyarakat sangat membutuhkan darah sebagai akibat merebaknya kasus demam berdarah.

Pandemi Covid-19 yang makin meluas dan memakan korban jiwa di Indonesia berdampak pada pembatasan aktivitas berkumpul. Akibatnya, dalam sepekan terakhir, terjadi krisis stok darah di beberapa wilayah di Indonesia mengingat kegiatan donor darah mulai berkurang.

Dalam pemberitaan yang dihimpun Tirto hingga Minggu (22/3/2020), daerah yang mengalami kekurangan stok darah seperti Surabaya, Tangerang hingga Bandung.

Palang Merah Indonesia Kota Surabaya mengakui kekurangan stok darah akibat Covid-19. Jumlah pendonor di Kota Surabaya berkurang hingga 60 persen akibat pembatasan kegiatan sosial.

“Jika biasanya sehari kami bisa mendapat sekitar 450 pendonor, sekarang hanya 140-an pendonor," ujar Wakil Ketua PMI Kota Surabaya Tri Siswanto sebagaimana diberitakan Antara.

Ketua Bidang Unit Donor Darah Pengurus Pusat PMI Linda Lukitari Waseso membenarkan kabar penurunan jumlah donor darah akibat Covid-19. Ia mengaku, Covid-19 telah membuat masyarakat membatalkan kegiatan donor darah. Ia mengaku, penurunan pendonor mencapai 50 persen akibat Covid-19.

“Hampir 50 persen. Jadi yang biasanya per hari ada 1.000 bisa cuma 600. Sekitar 500-600 karena banyak pembatalan-pembatalan yang mobile unit," kata Linda kepada reporter Tirto, Sabtu (21/3/2020).

Linda mengatakan, krisis terjadi di daerah pandemi Covid-19 seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Pembatalan terjadi umumnya di perusahaan-perusahaan yang sebelumnya langganan mendonorkan darah. Beberapa pendonor juga enggan mendonorkan darahnya akibat khawatir tertular Covid-19 karena aksi donor dilakukan bersama dengan orang-orang dalam jumlah banyak.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri