Menuju konten utama
Rekonsiliasi Jokowi & Prabowo

Stasiun MRT Lebak Bulus Saksi Sejarah Pertemuan Jokowi-Prabowo

Stasiun MRT Lebak Bulus menjadi saksi sejarah pertemuan Jokowi-Prabowo usai Pilpres 2019.

Stasiun MRT Lebak Bulus Saksi Sejarah Pertemuan Jokowi-Prabowo
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kiri) berjabat tangan saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

tirto.id - Dua capres yang bertarung di Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, akhirnya bertemu pada Sabtu (31/7/2019), di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sejarah pembangunan Stasiun MRT Lebak Bulus digagas pada masa Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebelum pertemuan sebagai awal rekonsiliasi usai Pilpres 2019 ini, Prabowo lebih dulu tiba, disambut Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang ditemani Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.

Sejenak menunggu, Prabowo berjalan menjemput Jokowi di dekat pintu gerbang masuk Stasiun MRT Lebak Bulus. Setelah saling mengangkat tangan tanda hormat, berjabat tangan, dan tempel pipi, kedua tokoh ini tertawa bersama lalu berpelukan.

Pertemuan pertama Jokowi dan Prabowo selepas Pilpres 2019 ini memang tampak hangat. Keduanya kompak memakai kemeja berwarna putih, berangkulan dengan akrab, serta sempat melambaikan tangan ke arah masyarakat dan wartawan, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Stasiun fX Senayan.

Dari Habibie Sampai Jokowi

Ide awal pembangunan proyek MRT di Jakarta sebenarnya sudah tercetus pada era Gubernur Sutiyoso (1997-2007) atas gagasan mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) yang juga Presiden RI ke-3 B.J. Habibie. Namun, PT Mass Rapid Transit (MRT) baru berdiri di masa Gubernur DKI Jakarta berikutnya, Fauzi Bowo atau Foke (2008-2012).

Di akhir masa jabatannya, Foke meresmikan pencanangan pembangunan proyek MRT tahap I untuk koridor selatan-utara dari Lebak Bulus-Bundaran HI dengan panjang 15,7 kilometer pada 26 April 2012.

"Dengan pencanangan ini saya bisa bernapas lega dan kami membuktikan bahwa kami serius dan benar berniat untuk membuatnya. We really meant it!" tandas Foke waktu itu, dikutip dari Kompas (26 April 2012).

Lebak Bulus masuk dalam rencana jalur MRT itu sehingga perlu dibangun stasiun di lokasi ini. Padahal, area ini sudah berdiri Stadion Lebak Bulus yang saat itu menjadi markas Persija Jakarta.

Stadion Lebak Bulus yang diresmikan pada 1985 dan berkapasitas 12.500 orang ini termasuk stadion bertaraf internasional di Jakarta, selain Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, dan pernah untuk menggelar Kualifikasi Piala Asia U16 2008.

Untuk keperluan infrastruktur transportasi, Stadion Lebak Bulus terpaksa dibongkar. Ahok yang pada 2012 menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berjanji akan membangun stadion baru di Taman BMW, Jakarta Utara.

“Kami inginnya tidak dibongkar, tapi kalau tidak dibongkar tidak bisa (pakai) desain terakhir. Jadi Stadion Lebak Bulus dibongkar, mungkin bangun di Taman BMW,” ujar Ahok kala itu, sebagaimana diwartakan Merdeka (26 November 2012).

Pembongkaran stadion bersejarah ini baru terlaksana pada 2015 atau ketika Ahok menjadi gubernur. Ia menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai Presiden RI usai memenangkan Pilpres 2014 bersama Jusuf Kalla (JK) atas pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Proyek MRT Jakarta fase pertama dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI akhirnya rampung di masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 24 Maret 2019.

Rangkaian riwayat yang pernah terajut di Lebak Bulus kini menjadi saksi sejarah pertemuan antara Jokowi dan Prabowo. Boleh dibilang, ini adalah langkah awal rekonsiliasi setelah pertarungan demokrasi di Pilpres 2019 yang berlangsung cukup panas.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Politik
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Yulaika Ramadhani