Menuju konten utama

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp244,7 Triliun per April 2023

APBN kita kembali mencetak surplus pada April 2023. Besarannya Rp234,7 triliun, atau setara dengan 1,12 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp244,7 Triliun per April 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja Pembicaraan TK.1/ Pembahasan RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN tahun 2021 dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita kembali mencetak surplus pada April 2023. Besarannya Rp234,7 triliun, atau setara dengan 1,12 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Surplus ini berasal dari pendapatan yang lebih besar dibanding belanja pemerintah.

"Jadi dalam empat bulan pertama dari APBN kita, tercatat mengalami surplus baik di keseimbangan primer maupun total overall balance dari APBN kita," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Senin (22/5/2023).

Sri Mulyani menjelaskan, surplus APBN pada April ini tercatat lebih tinggi, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Dia mencatat surplus APBN pada April 2022 lalu hanya mencapai Rp103,1 triliun.

Lebih lanjut, dia merinci pendapatan negara terkumpul Rp1.000,5 triliun pada April 2023. Realisasi ini tumbuh 17,3 persen secara year on year (YoY) dan telah mencapai 40,6 persen dari target APBN 2023.

Pendapatan tersebut terdiri penerimaan perpajakan sebesar Rp782,7 triliun, dan kepabeanan dan cukai Rp94,5 triliun.

Selanjutnya, realisasi belanja negara hingga April 2023 baru mencapai Rp765,8 triliun, atau mencapai 25,0 persen dari target belanja APBN. Realisasi belanja negara ini juga tumbuh 2 persen dari periode sama tahun lalu.

Belanja tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp522,7 triliun dan transfer ke daerah Rp243,1 triliun. Dia menjelaskan dengan kinerja APBN yang mengalami surplus tersebut, maka keseimbangan primer pada April 2023 juga surplus yang tercatat Rp 374,3 triliun. Keseimbangan primer sendiri merupakan total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang

"Dengan demikian, kondisi APBN tahun lalu yang sangat baik. Tahun ini lebih baik lagi hingga April," ucapnya.

Kemudian, dia juga menjelaskan pihaknya melakukan front loading. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi antisipasi kenaikkan suku bunga, sehingga pembiayaan anggaran sudah tercapai Rp223,9 triliun atau naik 56,3 persen.

Baca juga artikel terkait APBN SURPLUS atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin