Menuju konten utama

Sri Mulyani Tantang Nadiem Perbaiki Belanja Pendidikan di Daerah

Sri Mulyani menantang Nadiem Makarim memperbaiki pengelolaan DAK Non Fisik untuk kepentingan pendidikan di daerah.

Sri Mulyani Tantang Nadiem Perbaiki Belanja Pendidikan di Daerah
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menantang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, untuk memperbaiki pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) Non Fisik untuk kepentingan pendidikan di daerah.

Dia bilang, selama ini sektor pendidikan cukup banyak menelan DAK Non Fisik ini karena banyak bersentuhan dengan operasional sekolah.

“Sekarang kombinasi antara Mendikbud dan Pendidikan Tinggi (Dikti), mungkin kita akan melihat bagaimana inisiatif beliau dalam mengefektifkan belanja-belanja pendidikan yang sebagian besar dalam bentuk DAK non fisik,” ucap Sri Mulyani dalam paparannya di Gedung Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu, Kamis (14/11/2019).

DAK yang dimaksud Sri Mulyani adalah tambahan dana dari APBN bagi daerah untuk membiayai kegiatan di luar pembangunan fisik seperti infrastruktur. Sasaran dana ini diarahkan pada hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, pariwisata, sampai pendidikan.

Pengelolaan dana DAK Non Fisik memang cukup menantang karena targetnya bersifat jangka panjang. Misalnya pengentasan stunting, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, sampai peningkatan pelayanan publik.

Berbeda dengan DAK Fisik, Sri Mulyani mengatakan tolak ukur DAK Non Fisik lebih mudah diawasi. Sebab hasilnya bisa diamati langsung seperti jembatan dan jalan yang sudah selesai dibangun dan dinikmati masyarakat.

Untuk 2020 nanti, DAK Non Fisik yang dialokasikan mencapai Rp130,3 triliun naik Rp4,60 triliun dari tahun 2019. Sementara itu, DAK Fisik berada di kisaran Rp72,2 triliun di tahun 2020 naik sekitar 10 persen dari tahun 2019.

Manta direktur pelakaana bank dunia itu juga menyampaikan bahwa tantangan di Kemendikbud cukup besar. Namun, melihat kapabilitas Nadiem, ia berharap ada komunikasi dengan daerah sehinga penggunaannya betul-betul bisa berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.

“Kita berharap nanti mendikbud bisa komunikasi dengan daerah sehingga penggunaan anggaran pendidikan melalui DAK non fisik bisa menjadi betul-betul efektif meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait DANA ALOKASI KHUSUS atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana