Menuju konten utama

Sri Mulyani Sebut APBN Surplus Rp73,6 Triliun di Semester I-2022

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus sebesar Rp73,6 triliun pada semester I-2022. Surplus tersebut setara dengan 0,39 persen dari PDB.

Sri Mulyani Sebut APBN Surplus Rp73,6 Triliun di Semester I-2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan pers APBN KITA di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (23/5/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus sebesar Rp73,6 triliun pada semester I-2022. Surplus tersebut setara dengan 0,39 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Semester I-2022 diperkirakan suprlus Rp73,6 triliun," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Jumat (1/7/3022).

Bendahara negara itu mengatakan, surplus tersebut didorong oleh pendapatan negara pada semester I yang melonjak mencapai Rp1.317,2 triliun. Sedangkan realisasi belanja negara lebih rendah hanya tercatat Rp1.243,6 triliun.

Pendapatan negara tersebut pada periode Januari-Juni ini disebabkan realisasi penerimaan pajak yang mencapai Rp868,3 triliun atau 58,5 persen dari target Rp1.485 triliun. Diikuti penerimaan kepabeanan dan cukai juga tumbuh 37,2 persen menjadi Rp167,6 triliun.

Selain dari pajak dan bea cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga mengalami kenaikan tinggi, yakni 35,8 persen menjadi Rp281 triliun atau 58,3 persen dari target Rp481,6 triliun. Sedangkan penerimaan hibah juga melonjak 218,1 persen menjadi Rp300 miliar atau mencapai 51,4 persen dari target Rp600 miliar.

"Jadi, cerita pemulihan ekonomi dan lonjakan harga komoditas sangat mendominasi pendapatan negara kita. Meskipun sudah kita revisi targetnya, sudah kita naikkan, tapi tetap ada kenaikan yang sangat kuat," tegasnya.

Di sisi lain belanja negara semester I-2022 terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp876,5 triliun atau tumbuh 10,1 persen (yoy). Belanja pemerintah pusat tersebut meliputi belanja K/L sebesar Rp392,8 triliun atau turun 12,6 persen (yoy) dan belanja non K/L Rp483,7 triliun atau melesat 39,5 persen (yoy).

Kemudian untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp367,1 triliun atau terkontraksi 1,8 persen (yoy). Itu terdiri dari transfer ke daerah senilai Rp333,1 triliun atau terkontraksi 3,9 persen (yoy) dan dana desa yang telah terbayarkan Rp34 triliun atau tumbuh 24,8 persen.

Baca juga artikel terkait APBN 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang