Menuju konten utama

Sri Mulyani: Potensi Ekonomi Digital RI Bisa Naik 3-4 Kali Lipat

Sri Mulyani sebut e-commerce bisa berkembang dari 20 miliar dolar AS menjadi 82 miliar dolar AS selama 2019-2025. 

Sri Mulyani: Potensi Ekonomi Digital RI Bisa Naik 3-4 Kali Lipat
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kanan) mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Ia bilang selama 2019-2025 nanti, berbagai sektor di dalam ekonomi digital diperkirakan oleh lembaga dunia bisa berkembang 3-4 kali lipat.

“Laporan dari Temasek yang menggambarkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia yang luar biasa. Kalau kita lihat proyeksi mereka 2019-2025 untuk internet akan naik lebih dari tiga kali lipat dari 40 miliar dolar AS menjadi 133 miliar dolar AS,” ucap Sri Mulyani dalam acara Indonesia Fintech Summit 2020: Fintech Visionary Talk, Rabu (11/11/2020).

Sri Mulyani juga memaparkan perkembangan lainnya. Untuk e-commerce bisa berkembang dari 20 miliar dolar AS menjadi 82 miliar dolar AS selama 2019-2025. Ia bilang, ”Naik 4 kali lipat.”

Sementara itu online traveling atau aplikasi semacam Online Travel Agency (OTA) dan sebagainya bisa berkembang dari 10 miliar dolar AS ke 25 miliar dolar AS atau setara 2,5 kali lipat.

Bisnis media digital diperkirakan bisa meningkat dari 3,5 miliar dolar AS ke 9 miliar dolar AS atau hampir 3 kali lipat. Sementara bisnis ride hailing seperti yang ditekuni Gojek-Grab diperkirakan bisa meningkat dari 5,7 miliar dolar AS ke 18 miliar dolar AS.

Meski demikian, Sri Mulyani mengakui kalau berbagai potensi ini bisa jadi tidak akan tercapai tanpa langkah konkret. Ia bilang perlu ada 4 aspek yang dikerjakan mulai dari infrastruktur termasuk teknologi informasi, sumber daya manusia, institusi, dan regulasi.

Ia bilang 4 isu ini sudah diperhatikan pemerintah termasuk sampai 2021 nanti. Misalnya pemerintah menganggarkan anggaran infrastruktur teknologi informasi, menyalurkan bantuan pulsa-kuota kepada siswa-guru, menyalurkan bantuan dengan syarat memiliki rekening sebagai upaya memperdalam inklusi keuangan, dan menerbitkan UU Cipta Kerja yang memuluskan perizinan.

“Misalnya apakah kita akan memiliki infrastruktur yang memungkinkan seluruh orang indo dimana pun berada tidak ada istilah terluar, terpinggir atau tertinggal. Mereka perlu mendapat akses internet,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait EKONOMI DIGITAL atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz