Menuju konten utama

Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Q2 Tumbuh 5,3 Persen

Sri Mulyani melihat tren positif saat ini ditunjukkan baik dari sisi konsumsi maupun produksi, investasi, hingga ekspor yang membuat surplus.

Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Q2 Tumbuh 5,3 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komite IV DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimistis, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 atau Q2 tumbuh sekitar 5,3 persen. Keyakinan itu didasari melihat berbagai indikator perekonomian yang masih menunjukkan tren pemulihan sampai saat ini.

“Dengan aktivitas yang masih sangat kuat, kita akan lebih optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II masih akan sangat kuat di sekitar 4,8 sampai 5,3 persen dengan titiknya di sekitar lima persen," kata dia dalam APBN Kita, di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Bendahara Negara itu melihat tren positif saat ini ditunjukkan baik dari sisi konsumsi maupun produksi, investasi, hingga ekspor yang membuat surplus.

“Ini adalah suatu tren yang cukup bagus dengan konsumsi meningkat, aktivitas meningkat dan dari sisi produksi meningkat, berarti investasi tumbuh tinggi, ekspor masih tumbuh tinggi, dan impor juga tumbuh tinggi namun masih mencatat surplus," ungkapnya.

Sri Mulyani menyebut, saat ini mesin pertumbuhan ekonomi mulai didorong dari konsumsi rumah tangga, investasi dalam bentuk ekspansi, dan dari sisi sektor eksternal. Ini disebut mengembirakan karena ekonomi tidak bergantung lagi pada APBN.

“Bahkan APBN sekarang mulai bergeser menjadi instrumen untuk menjaga shock tapi bukan sebagai lokomotif utama pertumbuhan ekonomi karena sekarang mesin pertumbuhan sudah mulai menyala di konsumsi, investasi, dan ekspor," kata dia.

Untuk keseluruhan tahun, pemerintah masih meyakini pertumbuhan ekonomi antara 4,8 persen hingga 5,4 persen. Meskipun sejumlah lembaga internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun hal tersebut dinilai masih sejalan dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun ini tetap berada di level kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen. Keyakinan itu sejalan dengan meningkatnya permintaan domestik di tengah tetap positifnya kinerja ekspor.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi RI akan tetap kuat didukung oleh kinerja ekspor, perkembangan ini tercermin dari berbagai indikator dini pada Mei yang menunjukkan berlanjutnya perbaikan permintaan domestik seperti keyakiann konsumen, penjualan eceran dan ekspansi PMI.

"Ini didukung meningkatnya mobilitas dan penbiayaan dari perbankan, kinerja ekspor tetap kuat ditopang komdoitas batu bara, besi baja dan biji logam ditengah risiko tertahannya permintaan akibat perlambatan ekonomi global," katanya dalam Rapat RDG BI, di Jakarta, Kamis (23/6/2022)

Secara spasial, kinerja positif ekspor terjadi di seluruh wilayah terutama Kalimantan dan Sumatera. Kemudian kinerja beberapa sektor menggeliat mulai dari industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi yang membaik.

Ke depan, Perry meyakini perbaikan pertumbuhan ekonomi akan berlanjut. Hal ini tentu didorong oleh peningkatan mobilitas, peningkatan sumber pembiayaan, juga aktivitas dunia usaha yang makin mengeliat di tengah kinerja positif ekspor.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz