Menuju konten utama

Sri Mulyani: Lima Subsektor Industri Belum Pulih hingga Juni 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut lima subsektor hingga Juni 2020 belum pulih diantaranya industri hasil pertambangan, pertambangan batubara, pertambangan migas, angkutan udara, dan sales & repair otomotif.

Sri Mulyani: Lima Subsektor Industri Belum Pulih hingga Juni 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan dalam acara "Indonesia Economic and Investment Outlook 2020" di Jakarta, Senin (17/2/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan sedikitnya ada sejumlah subsektor yang belum menunjukan tanda pemulihan sampai akhir Juni 2020. Subsektor itu terdiri dari industri hasil pertambangan, pertambangan batubara, pertambangan migas, angkutan udara, dan sales & repair otomotif.

“Ini menggambarkan tidak semua sektor turn around cepat,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (20/7/2020).

Sri Mulyani mencatat sektor-sektor yang ia sebutkan masih mencatatkan pertumbuhan penerimaan pajak yang rendah bahkan terus turun hingga Juni 2020.

Pertambangan batubara dan lignit misalnya pertumbuhannya masih di kisaran minus 20 sampai minus 50 persen year on year (yoy). Pertambangan migas sudah mulai membaik pada Juni 2020, tetapi masih dalam level yang sangat rendah dibanding Mei 2020 yang hampir minus 200 persen yoy.

Industri hasil pertambangan masih landai meski sudah sedikit lebih naik dari posisi April 2020 yang mendekati minus 50 persen yoy.

Sales dan repair otomotif masih terus menunjukan penurunan hingga hampir menyentuh minus 80 persen pada Juni 2020. Angkutan udara juga sama, meski sempat naik di Mei 2020, trennya turun lagi di Juni 2020 menuju minus 100 persen yoy.

Sementara itu, sektor yang sudah mengalami kenaikan diantaranya industri makanan-minuman yang Juni 2020 menyentuh pertumbuhan 10 persen padahal bulan Mei sempat terkontraksi lebih dalam dari minus 10 persen.

Industri perdagangan besar sudah relatif pulih dari semula kontraksi lebih dari minus 30 persen di Mei 2020 kini sudah menjadi minus 10 persen di Juni 2020. Konstruksi bangunan sipil dari kontraksi di kisaran minus 10-60 persen sudah mulai positif lagi di Juni 2020.

Industri kimia dan farmasi dari minus 30 persen di Mei 2020 sudah membaik dengan pola mirip U-shape dan realisasi pertumbuhan mendekati nol persen di Juni 2020.

Terakhir perbankan konvensional masih di tataran menuju minus 50 persen pada Mei 2020. Namun angkanya sudah menunjukan tanda kenaikan di Juni 2020 meski masih di zona negatif.

“Industri kimia farmasi turn around meski lebih shallow. Perbankan konvensional, konstruksi sudah turn around,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait SRI MULYANI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Reja Hidayat