Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona

Sri Mulyani Klaim BLT Efektif Cegah Angka Kemiskinan Meledak

Sri Mulyani klaim strategi pemerintah untuk menyebar BLT dan bansos efektif untuk mencegah angka kemiskinan bertambah.

Sri Mulyani Klaim BLT Efektif Cegah Angka Kemiskinan Meledak
Menkeu Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/6/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim strategi pemerintah untuk menyebar bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan sosial dalam program jaring pengaman sosial efektif untuk mencegah angka kemiskinan bertambah.

Ia sebut tingkat kemiskinan akibat pandemi COVID-19 bisa mencapai 10,96 persen, namun karena pemerintah semakin gencar menebar jaring pengaman sosial di kuarta III, maka angka kemiskinan RI hanya menjadi 9,69 persen.

"Karena COVID-19 kenaikan dari jumlah kemiskinan sebenarnya 10,96 persen, tapi karena adanya perlindungan sosial pemerintah angkanya jadi 9,69 persen. Artinya kita tahu bahwa bansos yang diberikan cukup banyak itu memberikan bantuan," jelas dia dalam Konferensi Pers Virtual APBN KITA, Senin (23/11/2020).

Angka 9,69 persen, kata Sri Mulyani, lebih baik karena jika seandainya tidak COVID-19 saja jumlah kemiskinan ada di angka 8,9 persen. Jaring pengaman sosial tampaknya ampuh untuk menekan angka kemiskinan, kata dia.

Berdasarkan bahan paparannya, jaring pengaman sosial yang sudah realisasi di antaranya, bantuan program keluarga harapan (PKH) yang diberikan kepada sebanyak 10 juta orang, kemudian bantuan sembako Jabodetabek 1,9 juta orang, BLT peserta sembako non-PKH kepada 9 juta orang, bantuan subsidi upah 12,4 juta orang, bantuan upah 2,4 guru honorer.

Ada pula bantuan kartu sembako kepada 19,4 juta KPM, bansos tunai non-Jabodetabek 9,2 juta KPM, bantuan beras 10 juta KPM, kartu prakerja 5,6 juta penerima, diskon listrik, 31,4 pelanggan, subsidi bunga UMKM pada 20,4 juta debitur sampai BLT dana desa yang sudah diterima oleh 8 juta orang.

“Kalau ditotal ini jumlahnya bisa mencapai 60 juta dari kelompok penerima yang mendapat bansos dari pemerintah,” terang dia.

Dari total pagu anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 695,2 triliun, kata Sri Mulyani, sektor perlindungan sosial diberikan anggaran terbesar. Hingga saat ini penyerapan program perlindungan sosial yang merupakan anggaran utama dalam program jaring pengaman sosial sudah terserap Rp193,07 triliun dari total pagu Rp234,33 triliun.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz