Menuju konten utama

Spotify Hadirkan Berbagai Konten Untuk Temani Ngabuburit

Untuk menyambut Ramadan, Spotify hadirkan berbagai konten audio untuk menemani ngabuburit.

Spotify Hadirkan Berbagai Konten Untuk Temani Ngabuburit
Spotify Ramadan. foto/Spotify Asia

tirto.id - Menyambut bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari, Spotify mengumumkan deretan koleksi spesial Ramadan bagi pendengar Indonesia untuk mendampingi perayaan Ramadan tahun ini dalam acara media #NgabuburitDiSpotify yang diadakan hari ini.

Mulai hari ini, pendengar di Indonesia dapat mencari kata kunci “Ramadan” di Spotify untuk menemukan Ramadan Hub, yang menampilkan playlist lagu dan podcast eksklusif sesuai dengan suasana hati dan momen refleksi diri selama bulan suci. Tahun ini, Spotify juga memperkenalkan playlist podcast terbaru berjudul ‘Berkah Ramadan”, berisikan podcast religi terbaik Indonesia yang diperuntukkan bagi pendengar yang menjalankan ibadah puasa untuk menemani waktu sahur dan berbuka.

Melalui hub Ramadan, pendengar dapat menemukan beragam pilihan audio lokal dan internasional dari Spotify, mulai dari konten religius untuk siraman rohani, hingga sajian hiburan yang ringan dan menyenangkan. Mulai dari kembalinya audio drama kesayangan Kelas PUBER oleh Makna Talks hingga Podcast Ancur dengan audio drama barunya berjudul “Pasukan Hampa Udara”, talk show religi ringan dari Podkesmas dan GJLS Ramadan serta kumpulan cerita pengakuan dalam BKR Ngaku dari BKR Brothers — akan ada konten audio yang tepat untuk semua orang selama bulan Ramadan di Spotify. Tahun ini, Spotify juga dengan bangga mengumumkan bahwa pendengar kini dapat menikmati auto-biografi dari sang legenda, Rhoma Irama, dalam Cerita Raja Dangdut: Podcast Eksklusif Rhoma Irama Dari Collab Asia.

“Sebagai sebuah format, audio memiliki cara tersendiri untuk menginspirasi dan menyentuh hati serta pikiran seseorang yang tidak dimiliki oleh format lainnya. Kini, kami mewujudkannya di Spotify — sebagaimana semakin banyak orang yang beralih ke konten audio selama Ramadan. Pada tahun 2021, kami melihat peningkatan lebih dari 16% untuk jumlah streaming selama Ramadhan di Spotify di Indonesia saja,” kata Carl Zuzarte, Head of Studios, Southeast Asia.

“Dengan Ramadan menjadi salah satu momen terpenting bagi pendengar kami di Indonesia, kami sangat bersemangat untuk menghadirkan berbagai konten audio dan pilihan format di platform kami untuk mendukung momen refleksi diri dan silaturahmi dengan keluarga di bulan suci ini.”

Pada jumpa pers hari ini, podcaster eksklusif Spotify dan salah seorang musisi kenamaan Indonesia turut berkumpul untuk membahas tren konten audio terbaru di Indonesia — termasuk diantaranya kebangkitan format drama audio.

Dimasta dari Ardan Radio, yang telah memiliki pengalaman selama hampir satu dekade dalam pembuatan drama audio memberikan pendapatnya mengenai alasan mengapa drama audio berhasil kembali sukses.

"Drama audio, pada dasarnya, dapat menstimulasi imajinasi pendengar untuk membangun adegan visual di dalam pikirannya dari cerita yang sedang didengarkan. Hal tersebut menyajikan pengalaman serupa dengan tradisi mendongeng dan bertutur secara turun temurun dari orang tua atau kakek nenek kepada anak-anaknya, yang telah mengakar kuat dalam budaya kita sejak dahulu. Itulah alasan mengapa drama audio tidak pernah benar-benar menghilang bahkan di masa-masa ketika format ini mulai meredup di awal tahun 90-an. Saat ini, meningkatnya popularitas podcast, berkat dengan kemudahan dan kelebihan platformnya yang on-demand, telah membuat drama audio kembali relevan dan membuka pintu untuk era baru drama audio,” kata Dimasta.

Sejalan dengan Dimasta, Iyas Lawrence, kreator di balik drama drama Kelas PUBER yang populer oleh Makna Talks, mengatakan, “Drama audio memungkinkan pendengar untuk mendengarkan dan menyelami pikiran serta sudut pandang banyak karakter di berbagai situasi. Dalam serial Ramadan Kelas PUBER musim ketiga kami yang mengusung cerita horor misteri dengan sentuhan komedi sebagai contohnya, pendengar dihadapkan pada perasaan dan interaksi antarmanusia yang dapat terjadi ketika menghadapi situasi yang menegangkan, melalui penulisan naskah, desain suara, dan pemainan peran.

Penggambaran respons alami manusia saat berhadapan dengan situasi tertentu inilah yang akan membantu pendengar memahami sifat karakter secara lebih mendalam," tutur Iyas.

Diaz Danar dari Podcast Ancur, yang akan merilis drama audio pertama mereka “Pasukan Hampa Udara” pada Ramadan ini, juga mengatakan bahwa drama audio memungkinkan kreator untuk mengekspresikan kreativitas mereka hingga ke titik mereka dapat menghidupkan bahkan ide-ide terliar yang mungkin sulit diwujudkan pada hiburan visual. Dengan keunikan tersebut, Podcast Ancur pun terjun ke dalam format drama audio sebagai bentuk apresiasi bagi pendengar yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda dalam mendengarkan podcast mereka.

Walaupun sependapat bahwa drama audio itu menyenangkan dan menghibur, Ryo Wicaksono dari BKR Brothers turut menambahkan pendapatnya bahwa terdapat format hiburan audio lainnya yang tidak kalah menarik dari drama audio dan patut diberikan perhatian.

“Saya percaya bahwa setiap pembuat konten memiliki tujuan tersendiri ketika mengembangkan sebuah konten, dan tidak ada satu format pun yang dapat memenuhi semua tujuan. Ada perasaan tertentu yang bisa diwujudkan melalui drama audio, tetapi ada juga jenis perasaan lain yang hanya bisa ditimbulkan oleh talkshow ataupun podcast berformat ruang pengakuan. Pada akhirnya, format hanyalah cara, dan yang terutama adalah memastikan bahwa pesan dan tujuan benar-benar bisa tersampaikan ke audiens,” tambahnya.

Sebagai seseorang yang menganggap podcast sebagai salah satu sumber inspirasi sehari-hari, penyanyi dan penulis lagu SIVIA berbagi bahwa ia menikmati format hiburan audio apapun selama konten tersebut dapat membuatnya melihat diri dan sekelilingnya dengan lebih positif.

“Aku sangat menikmati drama audio karena bisa membuat aku tenggelam dalam dunia imajinasi. Namun, aku juga menikmati talkshow karena aku bisa merasa lebih terlibat dengan topik yang sedang dibahas. Bagi aku, itulah indahnya hiburan audio saat ini. Kita dapat memilih apa pun yang ingin kita dengar, kapan saja dan di mana saja. Dan aku pun berpikir bahwa kemudahan inilah yang membuat podcasting populer dan aku juga percaya akan tetap seperti itu selama kita tidak pernah berhenti berimajinasi,” kata SIVIA.

Untuk tahun kedua berturut-turut, Refleksi Diri, playlist mixed media dari Spotify telah diperbarui untuk menggabungkan musik dan podcast terbaik Indonesia dalam satu lokasi. Playlist ini dapat ditemukan di Spotify Ramadan Hub, bersama dengan playlist musik Ramadan lainnya yang telah diperbarui dan dikurasi khusus seperti Ketupat Lebaran, Salam!, Mendekatinya, dan masih banyak lagi.

Baca juga artikel terkait SPOTIFY atau tulisan lainnya dari Siaran Pers

tirto.id - News
Penulis: Siaran Pers
Editor: Nuran Wibisono