Menuju konten utama

Spider-Man: Into the Spider-Verse Raih Animasi Terbaik Oscar 2019

Spider-Man Into the Spider-Verse sebelumnya juga meraih Best Motion Picture-Animated Golden Globe 2019.

Spider-Man: Into the Spider-Verse Raih Animasi Terbaik Oscar 2019
Cuplikan adegan Spider-Man: Into the Spider-Verse. Youtube/ Sony Pictures Entertainment

tirto.id - Spider-Man: Into the Spider-Verse memenangkan penghargaan kategori Film Animasi Terbaik Oscar 2019 yang diselenggarakan pada Senin (25/2/2019) di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Film garapan Peter Ramsey, Robert Persichetti Jr, dan Rodney Rothman ini mengalahkan beberapa animasi lain, yaitu Incredibles 2, Isle of Dogs, Mirai, dan Ralph Breaks the Internet.

Spider-Man Into the Spider-Verse sebelumnya juga meraih Best Motion Picture-Animated Golden Globe 2019. Pada penghargaan ini Spider-Man mengungguli sejumlah animasi lain, yaitu Incredibles 2, Isle of Dogs, Mirai, dan Ralph Breaks the Internet.

Film ini didedikasikan untuk mengenang pencipta Spider-Man, Steve Ditko yang meninggal pada 6 Juli 2018 ketika film ini sedang menyelesaikan produksi. Hal ini diumumkan tak lama setelah Stan Lee juga tutup usia, padahal ia telah merekam cameo untuk film ini. Spider-Man Into The Spider-Verse akan menjadi peran terakhir Stan Lee.

Bob Persichetti menggarap film ini bersama bersama Phil Lord dan Christopher Miller, para pemikir kreatif di balik The Lego Movie dan 21 Jump Street. Kisah Spider-Man tentu tak lepas dari peran Peter Parker, hanya saja dalam film ini ia bukan pemeran utama.

Tokoh utama dalam film ini adalah seorang remaja laki-laki kulit hitam Amerika bernama Miles Morales. Ia digigit laba-laba radioaktif dan menjadi Spider-Man. Ia belum sempat mempelajari banyak hal untuk bagaimana menjadi Spider-Man.

Suatu saat Miles bertemu Peter Parker dalam versi lain, yang membantunya menjadi Spider-Man. Peter Parker ini bukan berasal dari dunia saat ini, ia berasal dari tempat lain di multiverse yang dikenla dengan nama "Spider-Verse".

Selain kemunculan Peter Parker yang dari multidimensi, muncul juga tokoh-tokoh spiderman dari dunia lain seperti Spider-Gwen yang pernah muncul sebelumnya di Spider-Man 3 (2007), The Amazing Spider-Man (2012), dan The Amazing Spider-Man 2 (2014). Namun, di tiga film itu ia tidak pernah mendapatkan kekuatan laba-laba atau menjadi Spider-Gwen.

Spider-Man Into The Spider-Verse tampil dalam teknologi animasi yang berbeda, dengan gaya visual inovatif. Phil Lord mengatakan film ini menggunakan gaya animasi yang benar-benar revolusioner.

Sony Pictures sebagai produser dari film animasi ini mengatakan bahwa film ini akan memberi pengalaman berbeda pada para pecinta Spider-Man.

“Miles Morales menunjukkan kepada kita apa yang membuat Anda berbeda,” tulis Sony Pictures dalam Twitternya.

Baca juga artikel terkait OSCAR 2019 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Film
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Yulaika Ramadhani