Menuju konten utama

Speed Boat yang Hilang Kontak Sejak 11 April Sudah Kembali ke Papua

Kantor Basarnas Ambon mengatakan speed boat bernumpang lima orang yang dilaporkan hilang kontak sejak 11 April 2019 sudah kembali ke Pulau Misol, Raja Ampat, Papua Barat.

Speed Boat yang Hilang Kontak Sejak 11 April Sudah Kembali ke Papua
Kapal speed boat penumpang melintasi perairan Wakatobi. ANTARA FOTO/Jojon

tirto.id - Speed boat yang hilang kontak sejak 11 April 2019 dan membawa lima orang penumpang dilaporkan sudah kembali ke Pulau Misol, Raja Ampat, Papua Barat.

Menurut Kantor Basarnas Ambon speed boat yang hilang kontak tersebut sebelumnya tidak diketahui perkiraan koordinatnya.

"Setelah dilakukan pemapelan atau koordinasi dengan instansi terkait pada H-3, terima informasi dari Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten SBB, Jisman kalau speed boat berpenumpang lima orang ini telah kembali ke Papua Barat," kata Kepala Kantor Basarnas setempat, Muslimin, di Ambon, Rabu (24/4/2019).

Muslimin menyatakan, speed boat tersebut keluar dari Pulau Misol (Papua Barat) menuju Dusun Patinia (Pulau Seram), Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (11/4/2019) lalu. Tapi, selama sepuluh hari hilang kontak sehingga pihak keluarga di Dusun Patinia melaporkannya ke instansi terkait, termasuk Kantor Basarnas Ambon.

Lima penumpang speed boat masing-masing adalah Darmin Tamalele, Anwar Tuhuteru, Rajulin Somalatu, Anton Tamalele, dan Rudt Hitima.

Kelimanya berlayar dari Pulau Misol sekitar pukul 17.38 WIT menuju Dusun Patinia (Pulau Seram) Kabupaten SBB dengan perkiraan tiba di tempat tujua.n sekitar pukul 17.00 WIT.

Informasi dari keluarga soal penemuan pun diterima Kantor Basarnas Ambon hari ini sekitar pukul 00.00 WIT sehingga koordinasi atau pemapelan operasi SAR (H.3) dinyatakan selesai dan ditutup.

"Ketika menerima informasi awal speed boat tersebut hilang kontak, kami tidak bisa mengerahkan regu penyelamat guna melakukan pencarian karena titik koordinatnya tidak jelas dan kejadiannya sudah lebih dari sepuluh hari," ujar Muslimin.

Karenanya, sambung dia, antor Basarnas hanya melakukan pemapelan atau berkoordinasi dengan instansi terkait maupun setiap kapal yang melintas di sekitar perairan laut Banda maupun Pulau Misol (Papua Barat).

Baca juga artikel terkait PAPUA BARAT atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Maya Saputri