Menuju konten utama

Spanyol Temukan 17 Migran Afrika Tewas Saat Seberangi Laut Tengah

Para migran dari Afrika Utara ini menyeberang Laut Mediterania menggunakan perahu kayu.

Spanyol Temukan 17 Migran Afrika Tewas Saat Seberangi Laut Tengah
Migran Afrika dalam gambar yang diambil dari video memanjat perbatasan dari Maroko ke kantung Afrika Utara di Spanyol di Ceuta, Spanyol, Kamis (26/7). ANTARA FOTO/FARO TV/REUTERS TV/via REUTERS

tirto.id - Petugas pencarian dan penyelamatan Spanyol menyisir pantai selatan Spanyol pada Selasa (6/11/2018) untuk mencari 17 imigran yang dinyatakan hilang.

Pencarian ini dilakukan sehari setelah Spanyol menemukan 17 orang imigran tewas saat berusaha menyeberangi Laut Tengah dengan kapal dari Afrika Utara.

The Spanish Civil Guard mengatakan telah menemukan empat jenazah imigran dan 22 orang yang dinyatakan selamat pada Senin (5/11/2018). Semuanya berasal dari Afrika Utara.

Perahu kayu yang mereka tumpangi menabrak karang di dekat pantai, sebelah barat Selat Gibraltar. Dari 22 orang selamat, 13 di antaranya merupakan anak di bawah umur tanpa orang tua.

Petugas mengatakan, 17 orang yang ada di kapal itu dinyatakan hilang tetapi disebut-sebut sudah mencapai pantai Spanyol. Oleh karena itu, pada hari ini, petugas melanjutkan pencarian terhadap 17 orang tersebut di laut dan darat.

Sebelumnya, pada Senin (5/11/2018), penyelamat maritim Spanyol/Spanyol Maritime Rescue Service menemukan 80 orang, termasuk lima perempuan dan 13 imigran yang tewas di Laut Alboran, bagian dari rute migrasi Mediterania barat ke Eropa.

Para migran itu melakukan perjalanan dengan dua perahu yang berbeda, menurut Spanish Maritime Rescue Service. Mereka semua dipindahkan ke daerah Melilla, yang berbatasan dengan Maroko.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut, lebih dari 2.160 orang tewas saat berusaha menyeberangi Laut Mediterania menuju Eropa pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, 564 di antaranya berusaha menuju Spanyol.

Di Selat Gibraltar, ujung barat Mediterania, Afrika, dan Eropa hanya terpisah sekitar 14 kilometer atau 8,7 mil. Namun perairan yang memisahkannya berbahaya karena angin kencang dan arus yang kuat.

Jarak yang pendek menjadikan rute tersebut jadi pilihan paling banyak bagi para migran untuk menuju Eropa, menjauh dari kekerasan dan kemiskinan di tempat asal mereka.

Hampir 54.000 migran telah memasuki Eropa tahun ini melalui Spanyol, lebih dari jumlah migran di Italia dan Yunani, yang sejak lama jadi tujuan migrasi tahun-tahun sebelumnya. Menurut statistik PBB, seperlima dari mereka tiba pada Oktober tahun ini.

Baca juga artikel terkait IMIGRAN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra