Menuju konten utama

Sopir Culik 51 Anak dan Bakar Bus di Italia Sebagai Bentuk Protes

Sopir bus melakukan aksinya menculik 51 anak dan membakar bus sebagai bentuk protes atas kebijakan bagi imigran di Italia.

Sopir Culik 51 Anak dan Bakar Bus di Italia Sebagai Bentuk Protes
Bangkai sebuah bus yang dibakar oleh supirnya teronggok di jalanan di Milan, Italia, 20/3/2019 March 20, 2019. Antaranews/REUTERS TV

tirto.id - Seorang sopir bus di bagian utara Italia menculik 51 anak dan pendamping sekolah mereka pada Rabu (20/3/2019). Penculikan itu terjadi selama 40 menit hingga akhirnya sopir tersebut membakar bus di blokade Carabinieri.

Dilansir Associated Press News (AP News), tindakan tersebut dilakukan sebagai upaya protes atas kematian seorang imigran Eropa di Laut Mediterania dan protes terhadap kebijakan imigran di Italia.

Kepolisian Italia menyebut tersangka bernama Ousseynou Sy yang merupakan keturunan Senegal telah mempersiapkan aksinya ini, seperti membeli sekaleng kecil bensin dan tali kekang sehari sebelumnya.

Dia juga mengirimkan video kepada teman-teman di Italia dan Senegal mengenai sebuah rencana berani dengan pesan, “Bangkitlah Afrika”.

Saat ini, sopir tersebut sedang di investigasi atas tuduhan penculikan, pembunuhan berencana, pembakaran, menentang penegakan hukum dan aksi terorisme karena kejadian tersebut menimbulkan ancaman serius dan kepanikan.

Tidak ada indikasi tindakan Sy tersebut berkaitan dengan organisasi esktremis manapun.

Diwartakan news.com.au, Komandan De Marchis mengatakan Sy dalam aksinya mengancam penumpang dengan mengatakan, “Tidak akan ada yang bertahan hidup hari ini,” selagi ia membawa anak-anak yang berasal dari 2 kelas sekolah menengah ke salah satu gym di Daerah Cremona, sekitar 40 kilometer dari Kota Milan.

Sy menyita semua ponsel penumpang dan memerintah pendamping sekolah untuk mengikat siswa-siswanya dengan tali kabel. Ia sendiri menyebar bensin ke seluruh badan bus dan menyalakan api. Pendamping hanya mengikat sebagian siswa dengan ikatan longgar.

Seorang siswa memberi kesaksian, “Dia [sopir] menyita semua ponsel kami tapi seorang teman dengan sengaja menyimpan satu ponsel [milik Rahmi, teman sekelas mereka]. Dia [sopir] mengatakan tidak akan terjadi apa-apa tapi dia menumpahkan bensin ke lantai bus,” katanya seperti dikutip ANSA.

Adam, siswa kelas dua lainnya berkata, “Dia [Rahmi] cerdas, dan pikirannya tajam. Sopir menyita semua ponsel tapi dia sengaja menyembunyikan satu untuk agar kita bisa menghubungi polisi. Lalu saya menelepon polisi dan coba menjelaskan keberadaan kami.”

Pendamping kelas menyebutkan mereka mengenal tersangka, karena ini bukan pertama kalinya Sy mengemudikan bus sekolah.

Komandan menyebut petugas yang bergerak cepat ke lokasi kejadian, memblok bus dan langsung melakukan evakuasi selagi sopir sibuk menyebar bensin dan bersiap menyalakan api. Petugas merusak kaca bagian belakang bus dan mengeluarkan semua penumpang bus secepat mungkin.

Seluruh korban selamat dan sedang dirawat karena luka baret yang berlangsung saat evakuasi yang dilakukan dengan sigap.

Time mewartakan, Ousseynou Sy, yang menjadi warga Italia sejak 2004 sebelumnya pernah ditangkap karena menyetir sambil mabuk pada 2007 dan pelecehan seksual anak di bawah umur pada 2011.

Sy telah bekerja selama 15 tahun di perusahaan bus tersebut dan belum pernah mendapat peringatan atau catatan khusus dari perusahaan.

“Investigasi harus mengklarifikasi bagaimana perusahaan transport mengizinkan seorang badung seperti itu menjadi sopir bus, terutama bus yang mengangkut anak-anak,” kata Riccardo De Corato, seorang polisi resor Milan seperti diwartakan Time.

Baca juga artikel terkait PENCULIKAN ANAK atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra