Menuju konten utama

Soal Rangkap Jabatan: Idrus Marham Yakin Tak Ganggu Kinerja Partai

Posisi Idrus Marham dan Airlangga Hartarto menjadi perbincangan karena keduanya merangkap jabatan sebagai menteri dan pimpinan partai.

Soal Rangkap Jabatan: Idrus Marham Yakin Tak Ganggu Kinerja Partai
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Idrus Marham menyerahkan surat keputusan kepada bakal calon gubernur Sumatra Selatan Dodi Reza Alex Noerdin untuk maju dalam Pilkada Serentak 2018 di Kantor DPP Partai Golkar, Jumat (5/1/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Idrus Marham menyatakan jabatan barunya sebagai Menteri Sosial tidak akan mengganggu kinerja partai, meski sampai saat ini dirinya masih menjabat sebagai Sekjen Partai Golkar.

Keyakinan Idrus Marhan itu merujuk kepada posisi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

"Saya kira begini saya ditanya sebagai sekjen hari ini saya berpandangan bahwa posisi Airlangga sebagai Menteri dan Ketua Umum itu tidak saling mengganggu," ujar Idrus Marham yang baru dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Menurut Idrus, dua jabatan strategis itu justru saling memperkuat satu sama lain. "Dan saya bisa menjamin bahwa posisi Bung Airlangga sebagai menteri itu tidak mengganggu kinerja Golkar," kata pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan itu.

Selain itu, kata Idrus, dirinya sangat yakin karena sudah tidak ada guncangan lagi di dalam internal Partai Golkar dan sistem yang ada sudah berjalan baik.

"Dilakukan secara cermat, secara sistematis berdasarkan tata kerja yang ada saya yakin ini bisa berjalan dengan baik. Jadi saya kira itu saling memperkuat," tuturnya.

Posisi Idrus Marham dan Airlangga Hartarto di Partai Golkar menjadi perbincangan karena keduanya merangkap jabatan sebagai menteri dan pimpinan partai.

Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada Idrus Marham, Menteri Sosial yang baru saja dilantik, agar selalu memastikan bantuan sosial pangan dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah sampai ke tangan masyarakat pada 25 Januari.

"Itu janji saya pada presiden dan 1 Februari penerima PKH dari enam juta jadi 10 juta pastikan bisa diakses karena itu juga janji saya pada presiden," kata Khofifah di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Khofifah melepaskan jabatan Menteri Sosial karena ingin maju sebagai gubernur di Pilgub Jatim 2018. Ia optimistis politikus Golkar Idrus Marham mampu menyesuaikan dengan cepat dalam menjalankan berbagai program kementerian saat menjabat sebagai Menteri Sosial.

"Saya yakin Pak Idrus Mahram bisa langsung lari kencang,” kata dia.

Ia menyatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Idrus terkait pergantian jabatan itu. “Tadi juga pada saat saya mengucapkan selamat, beliau langsung bertanya kira-kira yang harus segera beliau siapkan melanjutkan program Kemensos," ungkap Khofifah.

Baca juga artikel terkait RESHUFFLE KABINET

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto