Menuju konten utama

Soal Radar Bogor & Ribut Gaji Pejabat BPIP, Mega: Jokowi Minta Maaf

Megawati menyatakan Jokowi meminta maaf kepada dirinya soal dampak penetapan nilai gaji para pejabat BPIP.

Soal Radar Bogor & Ribut Gaji Pejabat BPIP, Mega: Jokowi Minta Maaf
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato menghadiri acara peringatan '73 Tahun Pancasila' di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku tidak mempermasalahkan pemberitaan soal dirinya yang menjadi headline di Koran Radar Bogor edisi 30 Mei 2018.

Berita harian itu mengulas gaji Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang sebesar Rp112 juta perbulan. Berita berjudul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 juta" itu membuat sejumlah kader PDIP menggeruduk kantor Radar Bogor. Mereka mendesak redaksi koran itu minta maaf atas berita tersebut.

Sebelum berita itu muncul, kabar tentang nilai gaji pejabat dewan dan anggota BPIP telah marak menjadi pergunjingan di media sosial dan menuai kritik karena dianggap terlalu besar.

Menurut Megawati, ribut soal gaji tersebut sampai membuat Presiden Joko Widodo meminta maaf kepada dirinya.

"Saya ketawa sendiri tadi saya pun ditanya sama Bapak presiden dan beliau minta maaf. Saya bilang sudahlah, saya ini seringkali dimeriahkan di medsos. Jadi saya harapkan tenang-tenang saja," ujar Megawati saat memberi sambutan di acara peluncuran perangko Bung Karno di Museum Filateli, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).

Megawati juga menyebut bahwa dirinya sudah terbiasa dirisak oleh warganet di media sosial. "Saya guyoni (Pak Jokowi). Puasa-puasa loh Pak sudahlah tidak usah diambil di dalam hati," ujar dia.

Pernyataan Megawati ini memang berkebalikan dengan sikap sejumlah kader PDIP yang menggeruduk kantor redaksi Radar Bogor. Bahkan, Ketua Dewan Perwakilan Cabang PDIP Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, menegaskan tindakan sejumlah kader partainya itu bukan perbuatan yang keliru.

"Yang mereka lakukan mereka wajar. Dan itu tidak melakukan aksi yang gila-gilaan, bakar-bakaran atau gebukin orang dan sebagainya. Mungkin orang kaget saja dengan karakter pendukung PDIP,” kata Dadang pada Tirto.

Baca juga artikel terkait GAJI BPIP atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom