Menuju konten utama
Mafia Sepak Bola

Soal Pengaturan Skor, Presiden PSMP Tak Ingin Sudutkan Krisna Adi

Presiden PS Mojokerto Putra tidak ingin menyudutkan Krisna Adi dan menebak keterlibatan pemainnya dalam pengaturan skor tanpa bukti yang jelas.

Soal Pengaturan Skor, Presiden PSMP Tak Ingin Sudutkan Krisna Adi
Ilustrasi bisnis sepakbola. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Presiden PS Mojokerto Putra, Firman Effendi bereaksi terhadap hukuman yang baru saja diterima pemainnya, Krisna Adi Darma. Karena dinilai terlibat dalam kasus pengaturan skor, Krisna dijatuhi sanksi oleh Komdis PSSI berupa larangan beraktivitas dalam sepak bola nasional seumur hidup.

Firman menyayangkan keputusan Komdis PSSI yang begitu saja menjatuhkan hukuman tersebut dengan alasan sang pemain tak kooperatif memenuhi panggilan penyelidikan. Menurutnya, Krisna bukannya tidak ingin hadir, namun memang tak memenuhi panggilan karena sulit untuk dikontak.

"Kami [juga] mau menghubungi saudara Krisna, karena kontraknya akan berakhir Desember. Tapi setelah dihubungi beberapa kali, tetap tidak pernah bisa," jelas Firman seperti diwartakan Goal.

Selain Krisna, PS Mojokerto Putra sebenarnya juga diganjar sanksi Komdis PSSI. Klub tersebut dilarang berpartisipasi dalam perhelatan Liga 2 2019 mendatang. Namun mengenai sanksi yang menjerat klubnya, Firman tak banyak bicara.

Sementara terkait kemungkinan keterlibatan pemainnya dalam skandal pengaturan skor, Firman tak mau berburuk sangka. Ia tidak ingin menduga-duga ada pemain yang terlibat, karena tak punya bukti kuat yang bisa dijadikan dasar.

"Saya tidak mau menduga-duga [ada pemain terlibat]. Kami untuk menghidupi PSMP saja sudah kelabakan, jadi kami tidak mau menduga-duga. Mudah-mudahan semua pihak di Mojokerto memberikan dukungan moral," sambungnya.

Di tengah situasi rumit yang membelitnya, Krisna sendiri justru terkena musibah akhir pekan lalu. Krisna mengalami kecelakaan lalu lintas ketika mengendarai sepeda motor dengan rekannya, usai pulang dari kediaman kakaknya.

Akibat kecelakaan tersebut, Krisna sempat koma dalam waktu yang tidak singkat. Setelah sadar, Krisna langsung menjalani operasi pengangkatan batok kepala karena luka parah yang ia alami.

Nama Krisna pertama kali menghebohkan publik lantaran ia justru berselebrasi sujud syukur, ketika gagal mengeksekusi tendangan penalti ke gawang pada laga Aceh United vs PS Mojokerto Putra 19 November lalu. Dalam video rekaman pertandingan, ada indikasi Krisna sengaja mengarahkan bola melebar dari sasaran.

Krisna lantas tiga kali dipanggil Komdis PSSI untuk memberi kesaksian, namun selalu berhalangan hadir hingga akhirnya dijatuhi hukuman larangan bermain pada kompetisi resmi seumur hidup.

Setelah mendapat hukuman itu, Krisna geram dan mengatakan siap buka-bukaan terkait keterlibatan mafia sepak bola dalam kasus pengaturan skor di Indonesia, khususnya Liga 2. Namun belum jadi buka suara, justru ia mengalami kecelakaan lalu lintas.

Baca juga artikel terkait PENGATURAN SKOR atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan