Soal Peluang PBB Gabung KIB, Ini Tanggapan Partai Golkar

Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama, tirto.id - 24 Mar 2023 17:51 WIB | Diperbarui 24 Mar 2023 17:50 WIB
Dibaca Normal 1 menit
Waketum Golkar Melchias Markus Mekeng merespons safari politik Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra ke Kantor DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu.
tirto.id - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra baru-baru ini bersafari ke Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada Selasa (21/3/2023). Yusril bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Pertemuan kedua ketum partai politik (parpol) itu dilaksanakan secara tertutup.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan pihaknya terbuka dengan parpol lain bila ingin bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB sendiri merupakan gabungan Partai Golkar, PAN, PPP.


Menurut Melki, politik itu cair, sehingga berkembang setiap saat.

"KIB, kan, terbuka. Namanya politik cair, biar bisa berkembang setiap saat. Jadi, ini waktunya masih sampai September," kata Melchias saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (24/3/2023).

Ia mengatakan komunikasi politik antara parpol lain akan terus terjadi.

"Jadi, itu bisa terjadi. Belum bisa kita pastikan selama itu belum sesuatu yang fix," ucap Melchias.

Ketika disinggung PBB berpeluang gabung dengan KIB, Melchias menjawab diplomatis. Pasalnya, kata dia, jika memiliki kesamaan visi dan misi, tentu saja akan bergabung.

"Cuma karena silaturahmi saja, mungkin ada kesamaan visi dan misi. Mungkin mereka akan mengambil keputusan. Kami belum tahu apakah mau masuk apa enggak," pungkas Melchias Mekeng.

Sekadar diketahui, hingga kini dari tiga koalisi partai politik, belum satu pun yang mengumumkan secara resmi bakal calon presiden dan cawapresnya.


Dari KIB sendiri, merekomendasikan Airlangga Hartarto untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2024.

Lalu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang merupakan gabungan Partai Gerindra dan PKB, mengusulkan Prabowo Subianto sebagai capres.

Sementara Koalisi Perubahan yang notabene gabungan Partai Demokrat, NasDem, dan PKS, mengusulkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.


Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan menarik lainnya Fransiskus Adryanto Pratama
(tirto.id - Politik)

Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Maya Saputri

DarkLight