Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Soal Pejabat Banyak yang Positif, Satgas: Corona Tak Kenal Jabatan

Wiku minta agar semua pihak, baik dari perkantoran maupun perjalanan menuju kantor untuk waspada agar tak jadi korban.

Soal Pejabat Banyak yang Positif, Satgas: Corona Tak Kenal Jabatan
Tangkapan layar Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito menjelaskan terkait kurva landai COVID-19 di Jakarta, Sabtu (9/5/2020). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

tirto.id - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjawab soal kemunculan klaster pejabat yang terpapar virus corona. Wiku berkata, pejabat yang positif tak lepas dari klaster kantor pemerintahan. Bahkan sudah ada pejabat yang meninggal karena virus ini.

“Ternyata sekarang terdapat sampai dengan ada lebih dari 5 orang kepala daerah dan pejabat publik yang meninggal karena COVID-19, kami turut berbela sungkawa terhadap kejadian ini," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Wiku menuturkan klaster perkantoran bukanlah penyumbang kasus terbanyak. Saat ini, klaster penyumbang kasus terbanyak masih didominasi oleh rumah sakit.

Akan tetapi, dalam catatan Wiku, klaster perkantoran semakin meningkat. Oleh karena itu, Wiku meminta agar semua pihak, baik dari perkantoran maupun perjalanan menuju kantor untuk diwaspadai agar tidak menjadi korban. Pemerintah pun terbuka agar tidak menimbulkan dampak negatif.

“Apakah itu dari klaster perkantoran ataupun dari klaster-klaster lainnya yang makin lama makin tinggi, untuk itu publik harus mengetahui dari berbagai pemberitaan di media bahwa semakin banyak pejabat yang terkonfirmasi positif. Ini merupakan bentuk transparansi publik dan tidak perlu terjadi stigma negatif kepada para pejabat publik," kata Wiku.

Ia pun kembali mengingatkan bahwa siapapun bisa terpapar COVID-19, termasuk pejabat pemerintah.

“Coronavirus ini tidak mengenal jabatan, tidak mengenal jenis kelamin, tidak mengenal umur, dan tidak mengenal waktu. Siapapun bisa terkena dan ini terjadi bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia," kata Wiku.

Setidaknya 5 kepala daerah sudah meninggal akibat COVID-19 per 28 Agustus 2020 lalu. Kelima pejabat itu adalah Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony, Wali Kota Banjar Baru Nadjmi Adhani, Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor, Wali Kota Tanjung Pinang Raja Ahmad Thabib dan Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.

Di luar kepala daerah, kabar terbaru datang dari DKI Jakarta. Sekretaris Daerah DKI Saefullah juga meninggal akibat COVID-19, pada Rabu (16/9/2020).

Di level menteri setidaknya sudah ada dua pejabat yang positif COVID-19 dan diketahui publik. Kedua menteri itu adalah Menhub Budi Karya Sumadi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Namun kedua menteri tersebut sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz