Menuju konten utama

Soal Pamflet Salat Jumat Prabowo, TKN: Jangan Ganggu Orang Ibadah

TKN Jokowi-Ma'ruf menilai penyebaran pamflet "Salat Jumat Bersama Prabowo" di Masjid Agung Semarang bisa seharusnya tidak lakukan karena bisa menganggu ketenangan orang beribadah.

Soal Pamflet Salat Jumat Prabowo, TKN: Jangan Ganggu Orang Ibadah
Abdul Kadir Karding. FOTO/MPR.GO.ID

tirto.id - Pamflet berisi ajakan “Salat Jumat Bersama Prabowo” di Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah pada 15 Februari 2019, beredar di media sosial pada pekan ini. Takmir Masjid Agung Semarang khawatir peredaran pamflet itu memicu kegiatan politik di tempat ibadah.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan tidak seharusnya undangan salat Jumat bersama capres nomor urut 02 itu disebar kepada publik.

Karding beralasan, sebagai tempat ibadah untuk umat Islam secara umum, tidak hanya Prabowo dan pendukungnya yang akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Semarang.

Jika banyak massa diundang, menurut dia, hal itu berpotensi mengganggu ketenangan tempat ibadah, dan bisa dianggap sebagai mobilisasi massa untuk kepentingan kampanye di masjid. Padahal, aturan KPU sudah jelas, yakni semua tempat ibadah harus steril dari kampanye.

“Tidak boleh menyebarkan brosur-brosur, pamflet, dan sebagainya untuk mempengaruhi massa agar datang ke acara salat Jumat,” kata Karding kepada reporter tirto, pada Kamis (14/2/2019).

“Jadi jangan mengganggu ketenangan, kekhusukan orang beribadah dengan kegiatan-kegiatan yang berbau atau dikelola secara politik atau berbau politis,” dia menambahkan.

Oleh karena itu, politikus PKB tersebut menilai sikap takmir masjid yang keberatan dengan penyebaran pamflet itu sudah tepat.

Karding menyatakan Prabowo boleh saja melaksanakan salat di Masjid Agung Semarang. Namun, dia menegaskan Ketua Umum Gerindra itu tidak boleh mempolitisasi salat atau masjid untuk kampanye.

“Saya kira kita juga [harus] menahan diri, sebagai tim sukses, untuk taat aturan,” ujar dia.

Sedangkan BPN Jawa Tengah mengklaim tidak pernah membuat dan menyebar pamflet berisi ajakan kepada massa untuk salat Jumat bersama Prabowo di Masjid Agung Semarang.

Ketua BPN Prabowo-Sandiaga Jawa Tengah, Abdul Wachid menyatakan memang capres nomor urut 02 berencana salat Jumat di Masjid Agung Semarang.

Namun, Wachid mengklaim BPN tidak pernah menyebar pamflet ajakan kepada massa untuk salat Jumat bersama Prabowo di masjid tersebut.

"Pamflet itu bukan kami yang bikin. Kami juga enggak mengerahkan massa. Pak Prabowo mau salat juga di situ, iya betul. Karena itu salah satu masjid tertua. Tapi hanya salat jumat biasa, masa salat Jumat biasa enggak boleh?" kata Wachid saat dihubungi wartawan Tirto.

"Pak Prabowo tidak sebodoh itu melakukan orasi politik. Tidak mungkin orasi politik. Kami enggak pernah bikin pamflet. Saya ikutin Pak Prabowo keliling Jawa Tengah dari beberapa hari lalu. Saya saja kaget kenapa ada di pamflet dan media sosial. Kami enggak pernah bikin itu," dia menambahkan.

Baca juga artikel terkait PRABOWO SALAT DI MASJID AGUNG SEMARANG atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom