Menuju konten utama

Soal La Nyalla Gagal Maju Pilkada, Gerindra: Prabowo Juga Kecewa

Kader Gerindra, Habiburokhman, mengatakan bahwa kasus La Nyalla sebetulnya juga membuat Ketua Umum Prabowo kecewa.

Soal La Nyalla Gagal Maju Pilkada, Gerindra: Prabowo Juga Kecewa
La Nyalla Mahmud Mattalitti (kiri) saat menerima dukungan dari salah satu perwakilan ponpes di Pasuruan. FOTO/Istimewa

tirto.id - Anggota Majelis Kehormatan Gerindra, Habiburokhman, mengatakan bahwa Prabowo Subianto juga kecewa dengan kasus yang terjadi kepada La Nyalla Mahmud Mattalitti. La Nyalla sebelumnya mendapat surat tugas untuk dapat memenuhi syarat agar dapat dimajukan pada Pilkada Jatim.

"Bukan hanya Pak La Nyalla yang kecewa, Pak Prabowo juga kecewa karena tidak bisa memajukan kadernya sendiri," kata Habiburokhman lewat sambungan telepon kepada Tirto, Jumat (12/1/2018).

Surat bernomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017 menugaskan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur ini mengkonsolidasikan partai lain agar dapat merapat ke Gerindra. La Nyalla diberi batas waktu hingga 20 Desember 2017 untuk—salah satunya—mengintensifkan komunikasi ke PAN yang ketika itu belum memberikan sikap politik apapun terkait Pilkada Jawa Timur.

Surat mandat yang dikirim langsung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ini akhirnya dikembalikan. La Nyalla tidak mampu memenuhi keinginan partai, meski mengaku terus berupaya menjalin komunikasi politik dengan PAN. Ia kemudian menyerahkan "semua keputusan politik kepada Partai Gerindra."

Semua nampak seperti proses politik biasa sampai Kamis (11/1) kemarin, La Nyalla buka suara soal apa yang ada di balik komunikasi antara dirinya dan Gerindra. La Nyalla mengatakan bahwa ia diminta uang Rp40 miliar oleh Prabowo untuk membayar saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). La Nyalla tidak menyanggupinya. Ia pun mengembalikan surat mandat.

Habiburokhman tidak menjelaskan apa memang benar Prabowo meminta uang ke La Nyalla. Ia hanya mengatakan bahwa uang—atau lebih tepatnya modal—memang diperlukan untuk maju. Dan yang lebih penting, katanya, jumlah tersebut sangat kecil dibanding skala kontestasi tingkat provinsi.

Ia kemudian membandingkan dengan modal yang pernah dikeluarkannya dalam Pemilu Legislatif 2014—dimana ketika itu ia gagal lolos. Habiburokhman mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat VII yang terdiri dari Cirebon, Kota Cirebon, dan Indramayu.

"Biayanya hampir Rp4 miliar, itu cuma untuk tiga tempat," lanjutnya.

Gerindra sebetulnya bisa saja memperkarakan La Nyalla ke jalur hukum. Namun menurut Habiburokhman partai tidak akan melakukannya. Selain buang-buang waktu, menurutnya ada yang jauh lebih penting saat ini: mempersiapkan partai untuk memenangkan Pilkada yang digelar di 171 daerah.

"Kami paham suasana batin Pak La Nyalla. Tapi apa mau dikata. Kami tidak akan memperkarakan karena dua tiga hari lagi keadaan akan mereda," katanya.

Gerindra akhirnya mengusung pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno sebagai Cagub-Cawagub Jawa Timur 2018 yang dicalonkan PDIP.

Prabowo dan Modal Pilkada

Dalam acara halal bihalal dan silaturahmi nasional di Pondok Pesantren Al–Ishlah, Bondowoso, pada 23 Juli 2017, Prabowo mengatakan bahwa soal modal adalah aspek pertama yang selalu ia tanyakan pada siapa pun yang ingin maju lewat Gerindra.

"Kalau ada yang mau nyalon gubernur, datang ke saya, apa pertanyaan pertama yang saya kasih ke dia? Ente punya uang enggak. Saya tidak tanya anda lulusan mana, prestasinya apa, pernah nulis buku apa? yang saya tanya ente punya uang berapa?," katanya.

Di sana Prabowo memang mengaku sedih karena banyak "orang pintar dan berakhlak" yang ingin maju tapi tidak punya modal. "Banyak kolega saya di TNI. Jenderal yang tidak korupsi ya tidak punya uang," katanya, disambut gelak tawa dari hadirin.

Prabowo kemudian mengatakan bahwa untuk maju jadi gubernur, modal yang dibutuhkan mencapai ratusan miliar.

"Kalau untuk jadi gubernur minimal Rp300 miliar. Itu paket hemat. Untung kita di Jakarta kemarin ya adalah Sandi [Sandiaga Uno] punya duit dikit lah. Tapi ada berapa orang kayak sandi?" katanya.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Politik
Reporter: Rio Apinino
Penulis: Rio Apinino