Menuju konten utama

Soal Klaim ULMWP Papua Merdeka, Polri: Itu Bentuk Propaganda

Polri merespons ihwal pembentukan Pemerintahan Sementara Papua Barat yang dipimpin oleh Benny Wenda.

Soal Klaim ULMWP Papua Merdeka, Polri: Itu Bentuk Propaganda
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/10/2020). ANTARA FOTO/ Reno Esnir.

tirto.id - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono merespons ihwal pembentukan Pemerintahan Sementara Papua Barat yang dipimpin oleh Benny Wenda. Menurut dia, keberadaan Wenda di Inggris tak mungkin bisa berbuat seperti itu.

"Ini adalah bentuk provokasi, propaganda. Kemarin pun, 1 Desember di Papua, situasi kamtibmas aman kondusif. Pemerintahan berjalan dengan lancar, tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan," ucap dia di Mabes Polri, Rabu (2/12/2020).

Awi kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Papua, tidak terprovokasi dengan pernyataan Wenda lantaran dua provinsi di ujung timur Indonesia itu masih sah menjadi bagian dari NKRI.

Benny Wenda merupakan Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang mengklaim dirinya adalah Presiden Pemerintahan Sementara Papua Barat.

Ia mengumumkan pihaknya menyatakan pembentukan Pemerintah Sementara Papua Barat. Bagi dia, pengumuman itu menandai intensifikasi perjuangan melawan penjajahan Indonesia di wilayah Papua yang berlangsung sejak tahun 1963.

“Kami siap untuk mengambil alih wilayah kami, dan kami tidak akan lagi tunduk pada aturan militer ilegal Jakarta. Mulai hari ini, 1 Desember 2020, kami mulai menerapkan konstitusi kami sendiri dan mengklaim kembali tanah kedaulatan kami,” ujar Wenda.

Pemerintah Sementara ini menyatakan kehadiran negara Indonesia di Papua Barat adalah ilegal. Mereka menolak hukum apapun, pengenaan apapun oleh pemerintah Indonesia, dan tidak akan mematuhinya.

Baca juga artikel terkait GERAKAN PAPUA MERDEKA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri