Menuju konten utama

Soal Kematian George Floyd, Adele: Rasisme Hidup di Mana-mana

Menurut Adele, kasus kematian George Floyd adalah tentang rasisme sistematis, kekerasan polisi dan tentang ketidaksetaraan.

Soal Kematian George Floyd, Adele: Rasisme Hidup di Mana-mana
Penyanyi Adele, singlenya yang berjudul Hello yang dirilis pada 2015, juga dianggap mirip dengan lagu Martha karya milik Tom Waits yang telah dirilis sekitar 1973. [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Penyanyi Adele angkat bicara tentang kematian orang Afrika-Amerika bernama George Floyd sembari mengatakan bahwa rasisme “hidup dan tumbuh di mana-mana”.

George Floyd (46) meninggal di Minneapolis pekan lalu (25 Mei) setelah berselisih dengan petugas polisi bernama Derek Chauvin. Ia meninggal setelah polisi itu menekan lehernya dengan lutut ketika dia berbaring di tanah sehingga ia tidak bisa bernafas dan meninggal.

Setelah kejadian itu, seperti diwartakan NME, petugas Derek Chauvin langsung dipecat dan didakwa melakukan pembunuhan. Tidak cukup sampai di sana, setelah kematian Floyd, protes meletus di seluruh AS dan berbagai negara.

Sementara sejumlah seniman terkenal telah menyatakan kemarahan mereka atas kematian Floyd. Lewat akun Instagramnya, Adele mengatakan, sudah seharusnya orang-orang bejalar tentang masalah rasisme.

Adele menulis: "Pembunuhan George Floyd telah membuat gelombang ke seluruh dunia, ada banyak orang lain yang belum. Protes dan pawai terjadi di seluruh dunia secara bersamaan akan mendapatkan momentum. Jadi marahlah dengan benar tetapi tetaplah fokus! Terus dengarkan, terus bertanya dan terus belajar!"

Menurut dia, persoalan ini tentang rasisme sistematis dan tentang kekerasan polisi serta tentang ketidaksetaraan. "Dan ini bukan hanya tentang Amerika! Rasisme hidup dan berkembang di mana-mana.”

Adele menyimpulkan: "Saya dengan sepenuh hati berdiri dalam solidaritas dengan perjuangan untuk kebebasan, pembebasan dan keadilan."

Sementara itu, Jay-Z dan perusahaan hiburannya Roc Nation telah mengeluarkan iklan satu halaman penuh di surat kabar seluruh Amerika Serikat yang didedikasikan untuk mengenang kematian George Floyd.

Iklan tersebut berisi kutipan kuat oleh Martin Luther King, Jr. yang dibuat oleh pemimpin hak-hak sipil selama pidatonya di Selma, Alabama pada Maret 1965.

Awal minggu ini, rapper bergabung dengan daftar nama-nama terkenal dari seluruh dunia musik dan hiburan untuk menyerukan keadilan bagi Floyd, yang meninggal saat berada dalam tahanan polisi di Minneapolis pada 25 Mei. Mantan petugas polisi Derek Chauvin telah didakwa dengan pembunuhan berencana.

Dalam pernyataannya pada hari Senin (1/6), Jay-Z meminta Jaksa Agung Minnesota, Keith Ellison: "untuk melakukan hal yang benar dan menuntut semua orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan George Floyd."

Baca juga artikel terkait ADELE atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH