Menuju konten utama

Soal Dana Hibah Bamus Betawi, Ketua DPRD: Tak Dibahas di RAPBD

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan Bamus Betawi tidak mendapatkan dana hibah lantaran tidak dibahas dalam RAPBD DKI 2020.

Soal Dana Hibah Bamus Betawi, Ketua DPRD: Tak Dibahas di RAPBD
Tjahjo Kumolo (kiri) menyerahkan piagam penghargaan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (kanan) saat rapat Paripurna Istimewa di ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Sabtu (22/6/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

tirto.id - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menjelaskan alasan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi tidak mendapatkan dana hibah. Menurut dia, hal itu lantaran tidak dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2020.

"Jadi masalah dana Bamus [Betawi] itu bukan enggak dapat, tapi enggak terbahas," kata dia di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (27)12/2019).

"Sebetulnya sudah ada, tapi enggak terbahas di komisi," lanjut Prasetio.

Politikus PDIP itu menjelaskan terdapat dua kelompok yang tidak dibahas di dalam rapat komisi DPRD: Kodam Jaya dan Bamus Betawi.

Namun dirinya mengatakan Kodam Jaya dan Bamus Betawi tetap akan mendapatkan dana hibah jika terdapat perubahan APBD DKI Jakarta nanti.

"Nah kalau ini didorong di ujungnya tidak dibahas, kan, temuan nantinya bahaya juga. Takutnya next ke depan ada yang begitu-begitu lagi, dorong-dorong di ujung begitu, kan, kami nggak enak,” kata dia.

Oleh karena itu, Prasetio mengimbau kepada Bamus Betawi tidak ribut soal dana hibah dan menyarankan agar mencari penghasilan sendiri sementara waktu. Seperti membuat ondel-ondel dan menjualnya di beberapa tempat: hotel, kantor, dan rumah.

“Di era saya, saya ketua DPRD, saya pasang di kantor itu ondel-ondel, rumah saya adal ondel-ondel. Bahwa ini memang orang Betawi, dari dulu enggak pernah ada. Perda Betawi itu juga di daerah saya, saya buat," kata dia.

Baca juga artikel terkait APBD DKI 2020 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hard news
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz