Menuju konten utama

Soal Asian Games Dianggap Tak Perlu, Menpar: Bagus untuk Promosi

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, gelaran Asian Games tetap diperlukan karena dapat mempromosikan pariwisata Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah (kanan) saat kunjungan kerja di Politeknik Pariwisata Negeri Lombok di Praya, Lombok Tengah, NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.

tirto.id - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, gelaran Asian Games tetap diperlukan meskipun dampaknya tak terasa secara langsung.

Hal itu menurutnya terlihat dari peran gelaran Asian Games yang dapat mempromosikan pariwisata Indonesia.

Sport tourism bagus untuk mempromosikan destinasi,” ucap Arief kepada reporter Tirto usai acara penandatanganan MOU antara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Tiket.com di Menara BCA, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Arief pun memberi contoh ajang kejuaraan dunia balap motor atau moto gp yang biasa diselenggarakan di beberapa negara.

“Saya beri ilustrasi, moto gp bisa bawa 100 ribu wisman. Kalau 1 orang bawa 1.000 dolar, berarti dapat Rp1 triliun. Tapi itu disiarkan ke 60 broadcaster, ke 200 negara yang dihitung-hitung nilainya (promosinya) bisa Rp2 Triliun,” ujar Arief.

Gelaran Asian Games sempat dipersoalkan oleh calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menolaknya atas alasan anggaran pemerintah.

Dalam pertemuan dengan Komunitas Tenaga Kesehatan di Hotel Bidakara Kamis (28/2/2019) lalu, ia menyatakan ketidaksetujuannya meskipun pada akhirnya mendukungnya usai menjadi sebuah keputusan.

Selain Prabowo, gelaran Asian Games ini juga dinilai tak meningkatkan kunjungan wisatawan.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai hal itu terjadi lantaran pemerintah tak cukup optimal melakukan promosi dan menyediakan paket wisata baik untuk hotel maupun pertandingan.

Arief membenarkan sejumlah kritik yang disampaikan terkait gelaran Asian Games kemarin. Namun, menurutnya, jika sebuah sport tourism dapat mendatangkan 100 ribu wisatawan maka jumlah itu tidak dapat dianggap kecil.

Lagi pula menurutnya, sport tourism sedang mengalami perkembangan pesat di dunia. Di saat yang sama, ia juga menegaskan bahwa manfaat tak langsungnya juga sepatutnya diperhitungkan lantaran mampu menarik wisatawan mancanegara.

“Kalau tidak ada nanti sport tourism Indonesia tidak berkembang. Padahal di dunia sedang berkembang pesat,” ucap Arief.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN WISATAWAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
-->