Menuju konten utama

SNMPTN Buka Peluang Siswa Tak Mampu Masuk Kampus Negeri

Seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2017/2018 dimulai. Jalur SNMPTN dapat kuota 30 persen.

SNMPTN Buka Peluang Siswa Tak Mampu Masuk Kampus Negeri
Mahasiswa baru mengikuti upacara pembukaan pelatihan Pemberlajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru (ppsmb) di Universitas Gadjah Mada (UGM). Antara foto/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) di Yogyakarta untuk tahun ajaran 2017/2018 telah dimulai. Seperti tahun ajaran sebelumnya, seleksi penerimaan mahasiswa di PTN akan terbagi menjadi tiga jalur yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri.

“Tahun ini persentase kuota yang disediakan semua PTN di Yogya sama, yaitu 30% untuk SNMPTN, 40% untuk SBMPTN, serta 30% untuk seleksi mandiri,” ujar Direktur Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM Dr.agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu (25/1/2017).

Sri Peni menjelaskan dari ketiga jalur seleksi tersebut, SNMPTN menjadi jalur seleksi yang diselenggarakan paling awal yakni dimulai pada 14 Januari 2017.

SNMPTN sendiri merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor semester 1 sampai dengan semester 5 bagi siswa SMA/SMK/MA atau sederajat serta portofolio akademik.

Sejumlah kampus PTN di Yogyakarta seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, serta Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran menggelar jalur ini.

Berbeda dengan tahun lalu, dalam sistem seleksi SNMMPTN saat ini terletak pada pengisian verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yakni sekolah yang belum mengisi salah satu lembar PDSS dengan lengkap maka tidak dapat melanjutkan ke halaman yang selanjutnya.

Hal ini, kata Sri Peni, dilakukan guna mengurangi adanya kesalahan, karena siswa tidak dapat melakukan verifikasi jika data sekolah di PDSS belum tervalidasi. Lantaran itu, pihaknya berharap sekolah yang belum memiliki akreditasi A, B, atau C untuk dapat melakukan pengisian data agar siswa mereka memiliki kesempatan untuk mendaftar di PTN.

“Ini adalah haknya siswa, jadi sekolahnya juga harus memfasilitasi. Meskipun peluangnya hanya untuk 5% itu bisa saja diterima,” kata Peni.

Peni menjamin proses pelaksanaan SNMPTN tersebut gratis. Peserta SNMPTN dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dan dinyatakan diterima di PTN juga berpeluang mendapatkan bantuan biaya pendidikan selama masa studi melalui Program Beasiswa Bidikmisi.

Melengkapi penjelasan Peni, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Informasi UNY Drs. Sukirjo, M.Pd, menyampaikan SNMPTN seharusnya memberikan harapan bagi calon mahasiswa yang tidak mampu untuk bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus mengeluarkan biaya kuliah. Karena itu, ia menyayangkan masih ada sekolah yang enggan melakukan pengisian data karena takut siswanya tidak mampu lolos seleksi.

“Mestinya semua yang layak menerima bidik misi semua diusulkan saja. Toh kalau tidak keterima SNMPTN masih bisa mencoba SBMPTN dan Seleksi Mandiri,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait SNMPTN 2017 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH