Menuju konten utama

SMSG Gelar Diskusi Gawat Darurat Pendidikan Tentang Kualitas Guru

SMSG menggelar diskusi yang membahas persoalan pendidikan di Indonesia dengan melibatkan paa caleg sebagai narasumber.

SMSG Gelar Diskusi Gawat Darurat Pendidikan Tentang Kualitas Guru
Acara diskusi Gawat Darurat Pendidikan 2 tentang Kualitas Guru. FOTO/Dok. Murid Semua Guru (SMSG)

tirto.id - Semua Murid Semua Guru (SMSG), sebuah jaringan dan wadah alternatif yang berfokus pada isu pendidikan, menggelar diskusi bertajuk Gawat Darurat Pendidikan 2 tentang Kualitas Guru, yang digelar Senin (25/2/2019) kemarin.

Jaringan ini menjadi simpul berbagai pemangku kepentingan pendidikan - komunitas dan organisasi, media dan korporasi, kementerian dan lembaga, juga pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi dan berkolaborasi dalam mendorong perubahan pendidikan.

Saat ini, sedikitnya 473 komunitas dan organisasi pendidikan, yang melibatkan sebanyak 357.329 relawan di 252 kabupaten/kota, serta bekerja sama dengan 15 kementerian/lembaga dan 28 media massa, telah melakukan berbagai program bersama di penjuru Indonesia.

SMSG melakukan berbagai upaya untuk menyebarluaskan berbagai solusi nyata yang bisa diadaptasi dan diperbesar skalanya dalam ekosistem pendidikan Indonesia.

#GawatDaruratPendidikan adalah pesan utama untuk meningkatkan kesadaran semua pihak atas masalah akses, kualitas dan kesetaraan pendidikan Indonesia yang masih perlu terus diperjuangkan bersama karena pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama.

Melalui #GawatDaruratPendidikan, SMSG mengajak semua pemangku kepentingan yaitu guru, orang tua, komunitas dan organisasi pendidikan, pemerintah, dan unsur lainnya, untuk bekerja sama menuju perubahan yang lebih baik dengan cara mendorong inisiatif dan inovasi pendidikan.

Menurut data dari Indonesia Corruption Watch (ICW), selama tahun 2006–2015, tercatat ada 425 kasus korupsi di sektor pendidikan dengan melibatkan 618 pelaku di seluruh Indonesia.

Para pelaku telah diproses oleh kejaksaan, kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan sebagian di antaranya telah diadili di pengadilan tindak pidana korupsi.

Sebagai bagian dari upaya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, maka menjelang pemilu legislatif dan eksekutif pada April 2019 nanti, SMSG menghadirkan diskusi dengan para caleg untuk mencari solusi atas #GawatDaruratPendidikan, dengan mengangkat tema.

1. Masih Susahkah Bersekolah? (Akses Pendidikan)

2. Kualitas Pendidik

3. Siapkah Indonesia untuk Masa Depan? (Vokasi & Pendidikan Karakter)

Pendidik dan Inisiator Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab mengatakan, Pemilu 2019 dapat dijadikan momentum perubahan pendidikan, dengan mendorong berbagai agenda pendidikan pada para caleg.

“Pemilu 2019 ini dapat menjadi momentum perubahan pendidikan dengan cara mendorong agenda pendidikan melalui salah satu pemangku kepentingan yang memegang peranan besar yaitu para calon anggota legislatif. Semangat kerja bersama perlu terus diperjuangkan untuk mencapai perubahan pendidikan yang berpihak pada anak,” tukas Najelaa, dalam rilis yang diterima Tirto, Selasa (26/2/2019).

Diskusi kedua ini, mengangkat tema besar kualitas pendidik dengan sorotan utama yaitu korupsi dalam pendidikan dan menghadirkan narasumber yaitu.

1. Najelaa Shihab (Pendidik dan Inisiator Semua Murid Semua Guru)

2. Wanda Hamidah (Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta 1)

3. Rahayu Saraswati D. Djodjohadikusumo (Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi Gerindra dan

Caleg DPR RI Dapil Jakarta 3)

Menurut data dari Indonesia Corruption Watch (ICW), selama tahun 2006–2015, tercatat ada 425 kasus korupsi di sektor pendidikan dengan melibatkan 618 pelaku di seluruh Indonesia.

Para pelaku telah diproses oleh kejaksaan, kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan sebagian di antaranya telah diadili di pengadilan tindak pidana korupsi.

Modus korupsi yang paling banyak digunakan adalah penggelapan sebanyak 132 kasus dengan

kerugian negara sebesar Rp518 miliar.

Baca juga artikel terkait GURU atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH