Menuju konten utama

Situasi Terkini Gempa Cianjur: Korban & Terasa Sampai Sukabumi

Berikut info dan situasi terkini gempa bumi Cianjur hari ini, Selasa, 22 November 2022.

Situasi Terkini Gempa Cianjur: Korban & Terasa Sampai Sukabumi
Sejumlah warga menyiapkan jenazah korban gempa untuk dimakamkan di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia Selasa, 22 November 2022. (AP Photo/Tatan Syuflana)

tirto.id - Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari Senin, 21 November 2022 sekitar pukul 13.21 WIB telah menimbulkan ratusan korban jiwa. Gempa berkekuatan 5,6 SR itu berdampak sampai ke Kabupaten Sukabumi.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengatakan, peristiwa itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya. Lantas seperti apa fakta-fakta terbarunya?

Fakta-fakta Terbaru Gempa Cianjur

  • Jumlah Korban Gempa Cianjur

Seperti dilaporkan Antara News, total korban gempa bumi yang datang adalah 460 orang. Sedangkan korban meninggal yang datang sebanyak 93 orang.

Angka tersebut menurut data terbaru yang dihimpun oleh RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur hingga hari ini, Selasa, 22 November 2022, pukul 07:15 WIB.

Kabag Umum RSUD Sayang Anwar Amin mengatakan tenaga medis dikerahkan secara maksimal dengan 40 dokter spesialis, utamanya dokter bedah tulang untuk menangani para korban.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, hingga Senin malam pukul 21.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang.

KERUSAKAN AKIBAT GEMPA DI CIANJUR

Warga melintas di depan rumahnya yang rusak akibat gempa di Desa Cibeureum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.

  • Tren Gempa Susulan

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, berdasarkan hasil monitoring hingga Selasa pukul 4.00 WIB menunjukkan tren magnitudo gempa susulan cenderung melemah.

Daryono mengatakan, tren frekuensi aktivitas gempa susulan juga semakin jarang. "Aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Cianjur-Sukabumi sudah meluruh," katanya.

Menurut dia, hingga hari ini pukul 7.30 WIB, BMKG mencatat 122 kali gempa susulan akibat gempa 5,6 Cianjur, Jawa Barat.

KERUSAKAN AKIBAT GEMPA DI CIANJUR

Warga melintas di depan rumah yang rusak akibat gempa di Desa Cibeureum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.

  • Masa Tanggap Darurat Satu Minggu

Masih mengutip Antara News, Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan, target masa tanggap darurat akibat gempa Cianjur akan diberlakukan selama satu minggu ke depan.

Dia pun berharap, proses pencarian korban dan evakuasi bisa segera selesai. Suharyanto pun mengimbau kepada kementerian dan lembaga terkait bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat penanganan darurat.

"Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.

DAMPAK GEMPA CIANJUR

Warga berada di depan rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.

  • 681 Rumah di Sukabumi Rusak Akibat Gempa Cianjur

Gempa Cianjur itu berdampak sampai ke Kabupaten Sukabumi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat hingga Selasa, jumlah rumah yang rusak di Kabupaten Sukabumi, mencapai 681 unit.

"Data ini masih sementara, karena kami masih melakukan assessment terkait kerusakan akibat dampak gempa M 5,6 yang berpusat di Cianjur pada Senin,(21/11)," kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim.

Medi mengatakan, ratusan rumah yang rusak itu berada di 19 kecamatan. Berikut rinciannya:

  • Kecamatan Sukalarang sebanyak 179 unit yang rusak
  • Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit
  • Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit

Menurut Medi, Kecamatan Sukalarang menjadi daerah terparah karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur.

Sampai saat ini, kata Medi, jumlah warga yang mengungsi sebanyak 58 kepala keluarga (KK) dan korban luka sebanyak 11 orang. Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan.

"Kami masih melakukan pendataan dan tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak bertambah. Untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan," tambahnya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya