Menuju konten utama

Sistem Penginderaan Jauh: Definisi, Komponen, dan Hasil Teknologi

Penjelasan tentang pengertian sistem peginderaan jauh, komponen, dan manfaat penggunaan teknologinya.

Sistem Penginderaan Jauh: Definisi, Komponen, dan Hasil Teknologi
Citra satelit sebuah dermaga yang berada di Teluk Palu sebelum gempa dan tsunami pada 17/08/18. FOTO/Digital Globe (USA) dan The Netherlands

tirto.id - Pengindraan jauh adalah kegiatan mendapatkan informasi mengenai sebuah objek dari jarak jauh menggunakan peralatan tertentu tanpa adanya kontak langsung.

Dikutip dari jurnal Meteodrome oleh BMKG (Vol. 4, No. 4, 2020), pengindraan jauh juga dikenal dengan remote sensing dalam bahasa Inggris dan memiliki makna, yaitu pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik terlibat kontak dengan objek tersebut.

Pengindraan adalah bentuk perkembangan teknologi pemotretan yang dilakukan di udara. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keadaan muka bumi secara lebih mendetail dalam kegiatan pemetaan.

Sementara itu, apabila merujuk kepada buku Dasar-Dasar Pengindraan Jauh oleh Insyani RS (2019), pengindraan jauh diartikan sebagai teknik untuk memperoleh dan menganalisis berbagai hal di muka bumi tanpa mendatangi langsung objek yang dimaksud.

Pengukuran pengindraan jauh yang tidak menyentuh objek tersebut diimplementasikan dengan beberapa sarana, seperti pesawat terbang, pesawat luar angkasa, satelit, kapal laut, dan lainnya. Contoh penerapan pengindraan jauh adalah aktivitas satelit pengamat bumi dan satelit cuaca.

Komponen-Komponen Sistem Pengindraan Jauh

Pengindraan jauh memiliki komponen-komponen yang mendukung dalam proses mendapat informasi mengenai sebuah objek. Komponen-komponen tersebut, membentuk sebuah sistem yang saling mendukung satu sama lain, meskipun mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda.

Dikutip dari modul Geografi Kelas XII oleh Eko Titis Prasongko dan Rudy Hendrawansyah (2009:38-39), beberapa komponen yang membentuk sebuah sistem dan mendukung upaya pengindraan jauh sebagai berikut:

1. Tenaga

Dalam pelaksanaan proses pengindraan jauh dibutuhkan adanya tenaga yang akan mendukung proses perekaman dengan baik oleh sensor. Beberapa contoh tenaga yang dibutuhkan seperti matahari, bulan, dan cahaya buatan.

Kemudian, proses pengindraan jauh yang menggunaan tenaga matahari disebut dengan sistem pasif. Sementara itu, pengindraan jauh dengan dibantu adanya pencahayaan dari tenaga buatan dikenal dengan sistem aktif.

2. Atsmosfer

Atmosfer juga berperan penting dalam upaya pengindraan jauh, yakni sebagai komponen yang berperan untuk membatasi bagian spektrum elektromagnetik. Pengaruh adanya komponen atmosfer disebut dengan fungsi panjang gelombang yang melakukan proses selektif.

Proses selektif terhadap panjang gelombang tersebut, kemudian memengaruhi munculnya jendela atmosfer, yaitu adanya bagian spektrum elektomagnetik yang dapat menyentuh permukaan bumi.

Selain itu, di dalam jendela atmosfer juga terdapat adanya hambatan atmosfer, yaitu sebuah kendala yang terjadi sebagai akibat hamburan pada spektrum tampak dan serapan pada spektrum inframerah termal.

3. Objek

Objek merupakan komponen yang diamati atau menjadi sasaran dalam pengindraan jauh. Komponen objek meliputi beberapa hal seperti atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.

4. Interaksi Tenaga dengan Objek

Setiap objek memiliki pemantulan panjang gelombang yang bervariasi sehingga kenampakannya akan beragam di penangkapan sensor pengindraan jauh. Kemudian, pengenalan objek dilakukan dengan mengetahui karakter dari spektral objek yang tergambar pada citra.

Sebuah komponen objek akan terlihat lebih cerah, apabila banyak memancarkan energi menuju sensor. Namun, terdapat beberapa objek khusus yang tidak dapat dikenali hanya dengan mengetahui karakter spektral objek yang tergambar dalam citra. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, yakni dengan melakukan pengenalan lebih mendalam pada ukuran dan polanya.

5. Sensor

Sensor adalah sebuah benda yang berguna untuk melacak, mendeteksi dan merekam objek-objek di alam. Sensor dapat melakukan perekaman objek-objek tersebut dengan jangkauan tertentu. Beberapa kemampuan dasar yang dimiliki oleh sensor meliputi resolusi spesial, resolusi spektral, resolusi radiometrik, dan resolusi termal.

Sensor yang digunakan untuk perekaman dibagi menjadi 2 jenis. Pertama, sensor fotografik yang berupa kamera untuk menghasilkan foto maupun citra. Kedua, sensor elektromagnetik yang berupa sinyal elektrik pada spektrum yang lebih luas dari sinar-X hingga gelombang radio, dan menghasilkan foto maupun citra.

6. Perolehan Data (Metode pengelolaan data)

Komponen perolehan data dapat diimplementasikan dalam 2 bentuk, yakni secara manual dan numerial (digital). Penggunaan cara manual adalah dengan menekankan kepada interpretasi secara visual. Adapun cara digital, yakni melalui penggunaan komputer dalam memperoleh data.

Foto udara kerap diwujudkan dalam bentuk manual. Sementara itu, pengindraan elektonik dapat dituliskan secara manual maupun digital.

7. Penggunaan Data (Pemanfaatan data)

Komponen paling akhir dari pengindraan jauh adalah penggunaan data. Komponen tersebut berupa pemanfaatan data yang dihasilkan dalam proses pengindraan jauh untuk kepentingan pihak secara lembaga maupun individu.

Manfaat Teknologi Pengindraan Jauh

Pemanfaatan pengindraan jauh sebagai teknologi pengumpulan informasi geografis mengalami peningkatan pesat. Dikutip dari laman Sumber Belajar, beberapa manfaat hasil pengindraan jauh adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan citra menghasilkan gambaran objek permukaan bumi yang wujud dan posisinya lebih senada dengan kenyataan. Selain itu, gambaran itu relatif lengkap dan mencakup wilayah yang lebih luas.
  • Objek yang dihasilkan pengindraan jauh dalam foto udara memiliki kesan 3 dimensi.
  • Citra hasil penggunaan sinar infra merah dapat menunjukkan gejala dan kenampakan permukaan bumi yang meliputi pula kandungan sumber daya mineral, jenis batuan, dan lainnya, dalam waktu yang cepat.
  • Pengindraan jauh dapat menghasilkan citra objek yang sulit dijangkau oleh seorang pengamat lapangan dengan mudah dan cepat.
  • Pengindraan jauh berguna untuk pemetaan dan penggambaran pada suatu daerah yang terkena bencana seperti gempa, banjir dan lainnya dalam waktu yang lebih singkat.
  • Pengindraan jauh dapat menyajikan data yang lebih cepat, tepat dan akurat.

Baca juga artikel terkait PENGINDERAAN JAUH atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom