Menuju konten utama

Sistem Ganjil Genap Tol Turunkan Kepadatan Lalu Lintas 35%

Pelaksanaan hari pertama pengaturan nomor akhir ganjil genap tercatat dapat menurunkan arus lalu lintas

Sistem Ganjil Genap Tol Turunkan Kepadatan Lalu Lintas 35%
Kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di ruas Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (15/8). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Pelaksanaan hari pertama pengaturan nomor akhir ganjil genap yang boleh melintasi tol dari pintu Bekasi Barat dan Timur tercatat dapat menurunkan arus lalu lintas (lalin) melalui kedua gerbang itu rata-rata 35 persen dibanding kondisi normal.

Hal ini dicatat oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R. Lukman menyatakan bahwa penurunan tersebut berdampak pada lancarnya jalan tol Jakarta-Cikampek.

"Ya. Lalin rata-rata turun 35 persen, dan ini berdampak pada lancarnya jalan tol Jakarta-Cikampek, di daerah Bekasi hingga Jakarta, lancar pada pukul 06.00 hingga pukul 09.00," kata General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R. Lukman, di Jakarta, Senin (13/3/2018) seperti dilansir Antara.

Berdasarkan keterangan Raddy, jumlah kendaraan di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat 1 pada pukul 06.00 hingga 09.00 tercatat 1.820 kendaraan masuk arah Jakarta. Jumlah ini turun 30 persen dari kondisi normal yang mencapai 2.600 kendaraan.

Sementara itu, kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Bekasi Barat 2 mencapai 1.852 kendaraan atau turun 38,20 persen dari kondisi normal yang mencapai 3.000 kendaraan.

Kemudian, dikemukakannya, dari GT Bekasi Timur 2 jumlah kendaraan yang menuju ke Jakarta saat jam pemberlakuan kebijakan mencapai 1.545 kendaraan atau turun 35,60 persen dibanding kondisi normal yang mencapai 2.400 kendaraan.

Raddy juga menjelaskan, penurunan signifikan jumlah kendaraan dipengaruhi beberapa faktor yaitu pengguna jalan tol mempunyai tiga opsi yaitu beralih rute ke jalur alternatif, beralih waktu perjalanan dan beralih moda transportasi.

Pada hari pertama pemberlakuan kebijakan, dinyatakannya, terpantau pengguna jalan tol beralih waktu.

Terpantau di GT Bekasi Barat 1 mulai pukul 04.00 hingga 05.00 WIB naik 37 persen dari lalin normal, sedangkan di GT Bekasi Timur perubahan waktu perjalanan mulai dominan terasa dari pukul 05.00 hingga 06.00 WIB senilai 23 persen dibanding hari biasa.

Raddy juga menyatakan, secara keseluruhan, dampak kebijakan penurunan kendaraan rata-rata mencapai 35 persen atau 2.783 kendaraan selama tiga jam pemberlakukan kebijakan.

Terkait kebijakan pembatasan kendaraan golongan III-V khususnya di GT Cikarang Utama (Cikarut) arah Cikampek mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB, dia menyebutkan juga ada penurunan volume lalin golongan itu mencapai 70 persen dibanding kondisi normal.

Sedangkan, menurut dia, kendaraan golongan III-V arah Jakarta yang masuk melalui GT Cikarut mengalami penurunan mencapai 64 persen dibanding kondisi normal.

"Jadi, kebijakan ini dampaknya dapat dilihat dari sisi kelancaran Jalan Tol Jakarta Cikampek di kedua arah, kondisi kelancaran lalin terpantau lancar cukup signifikan," katanya.

Namun, pihaknya tetap mengimbau pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif untuk kelancaran paket kebijakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Jangan lupa untuk terus mengantisipasi perjalanan melalui informasi terkini yang dapat diakses melalui Call Centre Jasa Marga 24 jam di nomor telepon 14080 atau media sosial resmi kami," tutur Raddy.

Baca juga artikel terkait SISTEM GANJIL GENAP

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani