Menuju konten utama

Sinopsis Yeh Teri Galiyan Eps 86: Hari Pertunangan Shantanu-Nandini

Sinopsis Yeh Teri Galiyan Eps 86 di ANTV hari ini menceritakan tentang kejadian saat hari pertunangan Shantanu-Nandini.

Sinopsis Yeh Teri Galiyan Eps 86: Hari Pertunangan Shantanu-Nandini
Seri drama India, Yeh Teri Galiyan. FOTO/Istimewa

tirto.id - Sinetron asal India, Yeh Teri Galiyan episode 86 tayang di stasiun televisi ANTV pada Rabu (27/5/2020) pukul 15.00 WIB.

Sinetron ini tayang hari Senin-Minggu di jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Yeh Teri Galiyan berada dalam arahan sutradara Rajeev Raj dan Rajesh Babbar. Sementara penulis naskah sinetron ini yaitu Palki Malhotra, Anjali Tapasya, Vikash Tiwari, dan Manpreet Singh Arshi.

Beberapa pemain yang terlibat di antaranya Vrushika Mehta sebagai Asmita, Lavin Gothi sebagai Ridoy, dan Avinash Mishra sebagai Shantanu.

Kemudian ada pula Upen Chauhan, Rajvir Chauhan, Ankita Dubey, Kinjal Pandya, Renee Dhyani, dan Manish Goplani.

Pada episode sebelumnya diceritakan, Shantanu dan Asmita masih berada di hutan. Mereka tersesat dan tidak bisa kembali ke rumah.

Asmita juga terluka di bagian kaki. Mereka berusaha mencari jalan keluar seharian.

Saat malam hari, Shantanu berkata pada Asmita bahwa dia selalu merasa sedih apabila melihatnya menderita. Shantanu tidak tahu sebabnya.

Ingatan Shantanu sepertinya belum pulih. Dia belum mengingat apabila Asmita adalah Puchki yang asli, teman masa kecilnya.

Saat mendengar hal itu, Asmita hendak mengatakan bahwa dia adalah Puchki yang asli. Namun hal itu urung dia katakan lantaran mengingat ancaman Takuma.

Apabila Asmita mengatakan yang sebenarnya pada Shantanu, dia akan membawa anak Ridoy, Mauni, ke Sonagachi.

Tempat itu terkenal sebagai salah satu tempat prostitusi terbesar di Asia. Asmita telah berjanji untuk menjaga Mauni sampai tumbuh dewasa. Akhirnya Asmita hanya memendam kebenaran.

Saat pagi menjelang, mereka mencoba mencari jalan keluar lagi. Shantanu dan Asmita menyusuri sungai.

Saat dalam pencarian jalan itu, Asmita sering marah-marah dengan Shantanu. Hal itu mengingatkan Shantanu pada Puchki.

Sepertinya ingatan Shantanu mulai tercicil untuk kembali. Shantanu juga secara terang-terangan lebih menyukai Asmita daripada Nandini.

Sementara itu, keadaan di rumah keluarga Mazumdar masih berada dalam suasana panik.

Hilangnya Shantanu dan Asmita membuat semua orang khawatir. Padahal esok hari Shantanu dan Nandini akan bertunangan. Nandini saat ini berpura-pura menjadi Puchki. Dia bekerja sama dengan Takuma.

Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 86

Pada cerita kali ini, Shantanu dan Asmita telah bisa keluar dari hutan dan kembali ke rumah. Shantanu bersiap untuk melangsungkan pertunangannya dengan Nandini esok hari.

Sementara Asmita kembali mendapatkan ancaman dari Takuma. Apabila Asmita tidak menuruti perintah Takuma, maka Mauni akan berada dalam bahaya.

Hari pertunangan Shantanu dan Nandini berlangsung meriah. Nenek Mazumdar juga berperilaku baik pada Nandini. Sebelumnya dia berpihak pada Asmita.

Asmita yang hadir kini berada dalam tekanan. Nandini memberi banyak perintah kepada Asmita seperti mengambilkan minuman. Kala itu tangan Nandini sedang dirias dengan heena bertulis nama Shantanu.

Asmita sepertinya punya rencana dengan nenek Mazumdar. Asmita menumpahkan air yang dia bawa ke tangan Nandini. Heena yang ada di tangan Nandini rusak. Nandini marah dan mengumpat kepada Asmita.

Sepertinya itu yang Asmita mau. Dalam umpatan itu, Nandini berbicara tanpa kontrol. Dia menghina Asmita. Shantanu yang melihat hal itu marah.

Dia merasa bahwa Puchki tidak akan berkata seperti itu kepada orang lain. shantanu menanyakan pada Nandini yang sedang menyamar sebagai Puchki, “Apakah kau benar-benar Puchki?”

Asmita terus memancing Nandini agar semakin marah. Dalam keadaan marah tersebut, dia akan berkata banyak hal yang justru akan membongkar kedoknya.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS YEH TERI GALIYAN atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno