Menuju konten utama

Sinopsis The Present, Film Pendek Palestina Pemenang BAFTA 2021

Tak hanya meraih penghargaan Best Short Film dalam BAFTA 2021, film The Present juga masuk nominasi Oscar 2021 untuk kategori Best Live Action Short Film.

Sinopsis The Present, Film Pendek Palestina Pemenang BAFTA 2021
Poster Film The Present. foto/Imdb

tirto.id - The Present merupakan film pendek asal Palestina produksi tahun 2020 garapan sutradara Farah Nabulsi yang juga turut menulis naskah bersama dengan Hind Shoufani.

The Present pertama kali dirilis di Clermont-Ferrand International Short Film Festival pada 2 Februari 2020, dan tayang di Netflix pada 18 Maret 2021. Film ini dibintangi oleh Saleh Bakri, Mariam Kanj, dan Marian Basha.

Film berdurasi 25 menit itu memberikan gambaran susahnya akses mobilitas di Palestina. Bahkan untuk sekedar membeli kulkas sebagai kado untuk istri, perjalanan yang harus ditempuh tidak mudah.

Film The Present berhasil meraih penghargaan Best Short Film dalam British Academy Film Award (BAFTA) 2021. Tak hanya itu, film ini juga masuk nominasi Academy Award 2021 untuk kategori Best Live Action Short Film.

Dilansir situs IMDb, The Present mendapatkan rating 7,5/10 berdasarkan 1.953 penilaian.

Sinopsis Film The Present (2020)

Film The Present berkisah tentang satu keluarga yang terdiri dari seorang ayah (Saleh Bakri), ibu (Marian Basha), dan anak perempuan mereka yang masih kecil bernama Yasmine (Mariam Kanj). Keluarga ini tinggal di Betlehem, Palestina.

Pada awal cerita digambarkan suasana hiruk pikuk para warga yang hendak melewati checking point. Saat melewati suatu daerah, setiap orang yang melintas harus diperiksa secara mendetail untuk memastikan bahwa orang tersebut tidak berbahaya.

Suatu hari di peringatan ulang tahun pernikahan orang tua Yasmine, sang ayah berencana membelikan hadiah untuk istrinya. Setelah sarapan, Yasmine dan ayahnya bergegas untuk pergi membeli beberapa barang.

Untuk berbelanja, mereka harus ke Beitunia, daerah lain di luar pemukiman tempat tinggalnya. Tentunya mereka harus melewati checking point dan melalui pemeriksaan oleh tentara yang bertugas.

Akan tetapi, terdapat masalah pada kartu identitas ayah Yasmine. Ayah Yasmine terpaksa ditahan untuk sementara hingga pemeriksaan menyatakan bahwa ayah Yasmine bukanlah orang yang berbahaya. Sementara itu, Yasmine yang masih kecil menunggu ayahnya seorang diri.

Setelah cukup lama, ayah Yasmine akhirnya dibebaskan. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju Beitunia. Mereka harus berjalan kaki terlebih dahulu menempuh jalan yang cukup jauh, sebelum akhirnya dapat menaiki angkutan umum.

Sesampainya di Beitunia, Yasmine dan ayahnya memberi beberapa barang yang dibutuhkan. Setelahnya, ayah Yasmine pergi ke toko elektronik untuk membeli kulkas. Ia berencana membelikan kulkas itu sebagai hadiah ulang tahun pernikahan untuk istrinya.

Ayah Yasmine menggunakan jasa pengiriman dari toko untuk mengantarkan kulkas itu ke rumahnya. Namun, mobil jasa pengantar tersebut tidak mendapatkan izin untuk melewati batas checking point. Yasmine dan ayahnya terpaksa membawa kulkas itu dengan menggunakan kereta dorong.

Tak berhenti sampai di situ, kendala lain kembali mereka jumpai saat tiba di pos checking point. Kulkas yang mereka bawa dicurigai sebagai barang yang berbahaya oleh tentara yang bertugas.

Ayah Yasmine telah berusaha menjelaskan bahwa kulkas tersebut bukanlah barang yang berbahaya. Ia hanya ingin memberikan kulkas itu sebagai hadiah untuk istrinya. Namun, para tentara masih tetap menaruh curiga.

Keadaan justru kian memanas. Ayah Yasmine bahkan sampai ditodong senjata oleh para tentara. Akankah Yasmine dan ayahnya dapat membawa kulkas tersebut sebagai hadiah untuk ibunya? Saksikan kisah selengkapnya dalam film The Present hanya di Netflix.

Baca juga artikel terkait THE PRESENT atau tulisan lainnya dari Shulfi Ana Helmi

tirto.id - Film
Kontributor: Shulfi Ana Helmi
Penulis: Shulfi Ana Helmi
Editor: Ibnu Azis