Menuju konten utama

Sinopsis The Boy Who Harnessed the Wind: Kisah Inspiratif di Malawi

Sinopsis Film The Boy Who Harnessed the Wind: Kisah perjuangan seorang anak jenius mengatasi petaka kekeringan di Malawi.

Sinopsis The Boy Who Harnessed the Wind: Kisah Inspiratif di Malawi
Ilustrasi menonton Film Streaming. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Film The Boy Who Harnessed the Wind diangkat dari kisah nyata berdasarkan isi buku yang ditulis oleh William Kamkwamba dan Bryan Mealer dengan judul yang sama.

Karya sineas Inggris ini tayang perdana di Festival Film Sundance pada 25 Januari 2019, dan saat ini dapat ditonton secara streaming di Netflix.

Film The Boy Who Harnessed the Wind merupakan debut pertama Chiwetel Ejifor sebagai seorang sutradara. Tak hanya itu Chiwetel Ejifor juga turut menjadi pemeran dalam film ini.

Beberapa pemeran lain yang juga turut membintangi film ini yaitu, Aissa Maiga, Lily Banda, Joseph Marcell, Noma Dumezweni, Lemogang Tsipa, Philbert Falakeza, dan beberapa pemeran pendukung lainnya.

Di laman IMDb, film The Boy Who Harnessed the Wind sementara ini mendapat rating 7,6/10 dari 30.880 penilaian. Sedangkan di laman Rotten Tomatoes film ini meraih skor 86% di tomatometer dan rating 87% dari penilaian audiens.

Melalui film ini, Chiwetel Ejiofor meraih penghargaan Alfred P. Sloan Feature Film di Sundance Film Festival. Dia juga berhasil memenangkan Fiction Grand Award di ajang International Film Festival and Forum on Human Rights (2019).

Sinopsis The Boy Who Harnessed the Wind

Karakter utama dalam film ini adalah William Kamkwamba (Maxwell Simba), anak seorang petani yang tinggal di Malawi. Meski berprofesi sebagai petani, orang tua Willam tetap mengutamakan pendidikan bagi anaknya.

Suatu hari, warga Malawi dihadapkan pada masalah. Pabrik tembakau yang ada di daerah mereka ingin membeli lahan untuk dijadikan tempat pengeringan. Pepohonan di lahan itu akan ditebang.

Sebagian warga menolak menjual lahan, tapi beberapa orang lainnya justru setuju untuk menjual lahan mereka. Lahan yang berhasil dibeli pabrik kemudian ditebangi pohonnya.

Akibatnya, ketika hujan turun, air menggenangi lahan pertanian milik petani sehingga membuat hasil tanam gagal. Banyak petani gagal panen, termasuk milik ayah William (Chiwetel Ejifor).

William kemudian diajak sang ayah untuk meminta bantuan pada salah satu teman lamanya yang bekerja di pabrik tembakau. Dia bermaksud untuk meminta izin menanam kembali pohon-pohon yang sebelumnya terlanjur ditebang.

Alih-alih mendapat bantuan, mereka malah mendapat omongan yang kurang mengenakkan. Orang tersebut mengatakan bahwa yang menjadi masalah adalah hujan itu sendiri.

Persoalannya, kegagalan panen pada musim hujan bisa membawa petaka: Kelaparan. Saat musim hujan, tanah Malawi akan terlalu basah, tetapi ketika kemarau, lahan-lahan jadi terlampau kering, sehingga sulit ditanami.

Kondisi seperti ini membuat kegagalan panen pada musim hujan bisa mengancam nyawa banyak orang. Sementara pemerintah Malawi tidak dapat membantu banyak karena situasi perekonomian yang buruk.

Mengetahui ada bahaya akan datang, William mulai berpikir dan mencari cara mengatasi masalah yang akan muncul di musim kering. Dia kemudian teringat pada beberapa barang bekas di tempat rongsokan yang ia temukan.

William menemukan pompa air, baterai, dan benda seperti kincir angin. Ia mencoba mencari cara bagaimana memperbaiki pompa air tersebut agar bisa digunakan saat Malawi mulai menghadapi kekeringan.

Sayangnya, William sudah tidak lagi bisa belajar di sekolah karena kekurangan biaya. Maka, sang bocah cerdas ini belajar secara mandiri di perpustakaan.

Di perpustakaan, ia menemukan buku berjudul Using Energy. Dari buku itulah ia menemukan cara untuk menghasilkan listrik dari tenaga angin, sumber energi yang bisa menggerakkan pompa air.

William kemudian mulai merakit berbagai peralatan yang ia butuhkan untuk membuat pompa air berfungsi. Salah satu komponen yang ia butuhkan adalah sepeda. Sayangnya, saat meminta izin untuk menggunakan sepeda milik ayahnya, William malah ditentang.

Sementara itu, kekeringan di Malawi semakin tidak terkendali. Kelaparan benar-benar terjadi dan membuat banyak warga saling merampok untuk mendapatkan makanan.

Situasi itu juga membuat satu persatu warga mulai meninggalkan Malawi dengan harapan bisa mendapatkan makanan di tempat lain.

Apakah William Kamkwamba berhasil? Saksikan selengkapnya di film The Boy Who Harnassed the Wind.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS FILM atau tulisan lainnya dari Shulfi Ana Helmi

tirto.id - Film
Kontributor: Shulfi Ana Helmi
Penulis: Shulfi Ana Helmi
Editor: Addi M Idhom