Menuju konten utama

Sinopsis Silsila Episode 37 di ANTV: Kunal Ceraikan Mauli

Sinopsis drama India Silsila episode 37 di ANTV: Kunal menceraikan Mauli.

Sinopsis Silsila Episode 37 di ANTV: Kunal Ceraikan Mauli
Drashti Dhami and Shakti Arora in Silsila Badalte Rishton Ka (2018). foto/imdb

tirto.id - Episode 37 drama India Silsila tayang di ANTV pada Rabu (18/9/2019) pukul 10.30 WIB. Pada episode kali ini, Kunal menceraikan Mauli karena ia telah berbohong. Mauli sebenarnya tidak hamil. Kunal mendapat kabar tersebut dari percakapan Mauli dan dokter Asa.

Saat hendak mengambil baju di lemari, ada secarik surat yang jatuh. Surat tersebut berisi ucapan ulang tahun Kunal pada Mauli tahun lalu. Mauli menangis, mengingat kemesraannya dengan Kunal.

Di rumahnya, Nandini berkali-kali menelfon Kunal, tetapi tak juga tersambung. Ia khawatir dengan Kunal. Kunal berada di sebuah taman dan menyendiri. Mengingat apa yang baru saja Nandini katakan, ia tak bisa menikahi Nandini karena Mauli sedang Hamil. Nandini meminta Kunal untuk kembali pada Mauli.

Sesaat kemudian, Nandini menyusul Kunal. Nandini duduk di samping Kunal. Mereka membicarakan hubungannya, tak terkecuali kehamilan Mauli. Nandini meminta Kunal untuk kembali pada Mauli, sebab bayi kecilnya menanti Kunal untuk pulang.

Di rumahnya, Mauli menggelar doa bersama.

"Nandini, apakah tak ada pilihan lain?" tanya Kunal pada Nandini.

Nandini menggelangkan kepala. Nandini meminta Kunal untu berjanji, dan ia tak boleh menolaknya.

"Lepas cincin ini," ucap Nandini sembari menyodorkan tangannya pada Kunal.

Kunal tak mau, tetapi Nandini memaksanya. Nandini ingin melupakan semua hal tentang Kunal. Perlahan Kunal melepaskan cincin tersebut dari jari Nandini, seketika Nandini memeluknya.

"Aku mencintaimu," ucap Nandini pada Kunal.

Kunal membalasnya dengan merengkuh Nandini. Nenek terlihat mendekati lilin yang apinya hampir mati. Ia meminta keselamatan janin Mauli dan juga Kunal agar kembali pada Mauli. Di tengah berdoa, Kunal datang, Mauli melihatnya. Mauli menghampirinya.

"Aku akan memberikan segalanya untuk pernikahan kita. Adakah kesempatan itu," ujar kunal pada Mauli.

Mauli tak percaya, ia menangis dan mengusap pundak Kunal, ia memeluk Kunal. Ibu mendekati Mauli dan Kunal dan memeluknya bergantian.

Kunal masuk ke kamar, ia menutup pintu dan terlintas kembali pertemuannya dengan Nandini. Saat Kunal melepas cincin pemberiannya, Nandini memintanya kembali pada Mauli.

Bel rumah Nandini berbunyi, ia membuka pintu. Terlihat Kunal datang membawa Sargi atau barang-barang hantaran dari perayaan Karva Chauth yang baru saja di gelar di rumahnya. Sesaat kemudian Kunal terbangun, ia mendapati Mauli yang berdiri di depannya membawa baju untuk Kunal. Ia hanya memimpikan Nandini.

Di rumahnya, Mauli terlihat bahagia menyiapkan seluruh perlengkapan untuk Karva Chauth. Ia memakai hena di tangannya. Kunal memakai baju yang disipkan oleh Mauli.

Di kamarnya, Kunal terdiam di depan kaca. Mauli yang baru saja masuk kamar, terdiam. Ia mengingat beberapa waktu lalu saat Kunal menggodanya, saat yang sama, saat ia memakai hena di telapak tangan. Mauli menangis, tetapi ia segera menghapus air matanya saat Kunal memperhatikannya.

Di depan cermin, Mauli hendak mengambil make up, tetapi rambutnya selalu menjuntai dan menghalanginya. Seketika Kunal memasangkan jepit rambut di rambut panjang Mauli.

Mauli membawa beberapa bunga untuk perayaan Karva Chauth. Sesampainya di tempat perayaan, Kunal menghampirinya dan menaruh belanjaan bunga Mauli di sebuah kursi.

"Apakah kamu baik-baik saja? Aku melihatmu terjatuh saat menyelamatkan anak kecil?" ujar Kunal pada Mauli.

Mauli menjawab, ia baik-baik saja. Sesaat kemudian, ibu meminta Kunal dan Mauli untuk menari bersama. Di rumahnya Nandini terlihat mempersiapkan beberapa bunga untuk berdoa.

Kunal mendatangi dokter Asa untuk meminta data kesehatan kandungan Mauli, tetapi dokter Asa tak memberikan itu pada Kunal. Kunal beranjak pergi. Sesaat kemudian dokter Asa menelepon Mauli dan memberi kabar, Kunal baru saja mendatanginya untuk meminta hasil cek kesehatan Mauli. Saat dokter Asa menelepon Mauli, Kunal mendengarkan semua percakapan itu dari balik pintu ruangan.

Di rumah, Mauli melakukan pemujaan sendiri tanpa ditemani Kunal. Nenek mencoba berkali-kali menghubungi Kunal tetapi tak juga tersambung. Sesaat kemudian, Kunal datang dan langsung menghampiri Mauli. Mauli langsung saja menghadap Kunal dan memutarkan beberapa bunga dan lilin yang berapa di piring besar di hadapan Kunal. Kunal memegangi tangan Mauli. Kunal menarik Mauli ke dalam rumah.

"Apa yang membuatmu mempertahankan pernikahan ini," tanya Kunal pada Mauli dengan nada tegas.

"Cinta dan kepercayaan," jawab Mauli.

Kunal langsung saja mengambil HP dan memutar rekaman percakapan dokter Asa dengan Mauli. Kunal bertanya apakah dia benar-benar hamil. Kunal marah pada Mauli karena ia tidak jujur.

"Iya, aku berbohong," ucap Mauli pada Kunal.

"Aku tidak hamil," lanjut Mauli.

Kunal marah pada Mauli. Kunal menjelaskan, hubungannya dengan Nandini harus berakhir karena mendengar Mauli hamil. Namun Mauli membohongi Kunal tentang kehamilannya tersebut. Kunal mengambil berkas perceraian dan meminta cerai sekarang juga. Kunal langsung saja pergi meninggalkan rumah. Nenek dan ibu memanggilnya, tetapi tak dihiraukan.

Di rumahnya, Nandini terus memanjatkan doa, menaruh foto Kunal di depannya. Saat Nandini memegang lili, Kunal tepat berdiri di depannya. Nandini segera meletakkan lilin tersebut.

Kunal menjelaskan pada Nandini Mauli tidak hamil.

"Dia berbohong tentang kehamilannya," ujar Kunal pada Nandini.

Di rumah, ibu dan nenek meminta penjelasan pada Mauli mengapa ia berbohong. Mauli menjawab, ia kebingungan harus dengan cara apa Kunal kembali padanya.

Keesokan harinya, Kunal memberi kejutan pada Nandini. Kunal membawanya ke sebuah tempat, tetapi Nandini harus menutup matanya.

Kunal membawa Nandini ke sebuah tempat pemujaan. Kunal mengajak Nandini menikah.

"Jangan katakan tidak," pinta Kunal pada Nandini.

Nandini berkaca-kaca. Kunal memberi Nandini pakaian lengkap untuk pernikahan. Kunal dan Nandini menikah. Di kamarnya, Mauli membakar surat cerai yang Kunal berikan.

Baca juga artikel terkait DRAMA INDIA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Film
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra