Menuju konten utama

Sinopsis Saraswatichandra ANTV Ep 21: Saras-Kumud Batal Menikah

Sinopsis Saraswatichandra Episode 21 di ANTV pada Minggu (21/6/2020): Saras enggan melanjutkan rencana pernikahan dengan Kumud.

Sinopsis Saraswatichandra ANTV Ep 21: Saras-Kumud Batal Menikah
Serial Saraswatichandra. wikimedia commons/fair use

tirto.id - Sinetron asal India, Saraswatichandra episode 21 tayang di stasiun televisi ANTV pada Minggu (21/6/2020) pukul 10.15 WIB. Sinetron ini tayang setiap hari sejak Senin hinga Minggu pada jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Saraswatichandra berada dalam arahan sutradara Arvind Babbal, Sharad Pandey, Himanshu Singh, Ramesh Pandey, dan Sanjay Leela Bhansali, serta penulis naskah Govardhanram Tripathi. Sinetron yang tayang pertama kali pada 2013-2014 ini berjumlah total 450 episode.

Daftar Pemain Saraswatichandra

Gautam Rode sebagai Saraswatichandra Laxminanadan Vyas

Jennifer Winget sebagai Kumud

Varun Kapoor sebagai Danny Laxminandan Vyas

Shiney Doshi sebagai Kusum Danny Vyas

Ashish Kapoor sebagai Kabir Laxminandan Vyas

Srishty Rode sebagai Anushka Kabir Vyas

Ragini Shah sebagai Dugba

Soni Singh sebagai Kalika

Aanshul Trivedi sebagai Pramad

Alpana Buch sebagai Gun Desai

Sinopsis Saraswatichandra Episode 20

Dalam cerita sebelumnya, Kumari mencoba keluar rumah untuk menemui Umas. Kumud yang melihat hal itu meminta Danny untuk mengikuti Kumari.

Saat Kumari mengetahui Danny mengikutinya, dia marah dan pulang.

Esok harinya, Danny kembali melihat Kumari hendak keluar rumah. Kumari mengelak bahwa dia akan menemui Umas. Bukannya melarang, Danny justru menemani Kumari menemui Umas.

Mereka sampai di sebuah kafe. Di sanalah Kumari melihat Umas dengan anak dan istrinya. Kumari sangat marah. Dia baru tahu ternyata Umas sudah berkeluarga. Kumari menampar Umas dan pulang bersama Danny.

Sementara itu, Saras dan Kumud masih terpisah jarak. Hari itu Kumud berpuasa untuk keselamatan Saras. Mereka berdua masih menjalin hubungan melalui sambungan telepon. Saras tahu Kumud berpuasa untuknya.

Pada malam hari saat bulan sudah terlihat, Kumud hendak berbuka puasa. Ternyata Saras datang dan menemani Kumud berbuka. Saras meninggalkan urusan bisnisnya di Dubai sementara waktu demi menemui Kumud.

Sayangnya keadaan di Dubai ternyata tidak baik. Ada sebuah seremonial penggabungan bisnis Saras dengan pihak lain. Nandu ada di acara tersebut. Dia mencari dan menunggu Saras, tetapi yang diharapkan tidak kunjung datang. Pihak perusahaan lain marah dengan acara yang tidak kunjung dimulai sekaligus dengan fakta bahwa Saras tidak hadir. Akibatnya, penggabungan perusahaan batal.

Sinopsis Saraswatichandra Episode 21

Dalam cerita kali ini, saat Saras pulang ke rumah, Nandu marah besar terkait ketidakhadiran Saras dalam seremonial perusahaan. Kemarahan Nandu berlanjut dengan membandingkan Saras dengan sang ibu kandung.

Menurut Nandu, Saras tidak jauh berbeda dengan ibunya yang telah meninggal, terlalu mengutamakan emosi sehingga membuat kehidupannya berantakan.

Mendengar hal itu Saras marah. Dia tidak mau ayahnya mengungkit-ungkit ibu kandungnya. Saras juga mengatakan bahwa Nandu merupakan pembunuh ibunya. Dia menemukan surat milik ibunya. Dalam surat itu, ibu kandung Saras mengungkapkan isi hatinya tentang kedekatan Nandu dengan Guman, ibu tiri Saras saat ini.

Saras pergi dari rumah. Sementara Guman terus memprovokasi Nandu agar semakin marah dengan Saras. Hal ini memang cara Guman untuk memisahkan Nandu dengan Saras. Guman ingin warisan jatuh ke tangan anak kandungnya.

Saras kemudian menelepon Kumud. Kala itu, Kumud sedang menggunakan baju pengantin dan tangannya sedang dirias. Tiga hari ke depan, Saras dan Kumud akan menikah. Namun telepon hari itu mengubah segalanya.

Saras mengatakan bahwa dia tidak ingin melanjutkan pernikahan. Sejak pertengkarannya dengan Nandu, Saras merasa sudah mati rasa. Saras meminta maaf pada Kumud akan hal itu.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS SARASWATICHANDRA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Fitra Firdaus