Menuju konten utama

Sinopsis Meri Durga Tayang di ANTV Ep 60, Amrita dan Mada Dijebak

Sinopsis Meri Durga bercerita tentang Amrita dan Mada yang mendatangi sebuah tempat untuk mencari patung yang hilang, tetapi ternyata mereka justru dijebak.

Sinopsis Meri Durga Tayang di ANTV Ep 60, Amrita dan Mada Dijebak
Sinetron India Meri Durga. (Screnshoot/Youtube/StarPlus)

tirto.id - Sinetron asal India, Meri Durga episode 60 tayang di stasiun televisi ANTV pada Kamis (28/5/2020) pukul 10.45 WIB.

Meri Durga berada dalam arahan sutradara Ravindra Gautam serta penulis naskah Lakshmi Jaikumar, Pankhuri Jain, dan Raghuvir Shekhawat.

Adapun para pemain yang bergabung di antaranya Vicky Ahuja, Srishti Jain, Paras Kalnawat, Raj Sharnagat, Akshay Choudhary, Urfi, dan Advait. Serial ini berjumlah 385 episode.

Pada cerita sebelumnya, dewan sekolah telah memecat Rana. Dia tidak mendengarkan penjelasan Rana terkait berbagai tuduhan. Dewan sekolah tetap meyakini bahwa Rana telah pilih kasih dalam mendidik para siswa-siswinya.

Rana bercerita kepada Durga, mendengar pemecatan Rana, Durga hendak menemui kepala sekolah. Namun Rana berusaha menghalangi, apabila Durga berbicara dengan Rana, masalah bisa menjadi lebih rumit.

Beralih ke pameran seni di kantor Mada, kala itu pengunjung sedang ramai. Mada dan Amrita menjaga pameran agar tidak ada barang yang rusak atau hilang.

Tiba-tiba terjadi keributan di luar ruangan pameran. Ada pengunjung yang marah-marah. Semua orang keluar ruangan pameran dan melihat apa yang terjadi.

Ada pengunjung yang membawa pistol. Namun setelah perdebatan beberapa saat, orang pembawa pistol akhirnya pergi.

Mada dan Amrita baru sadar, saat sedang berdebat dengan pengunjung yang membawa pistol, ruang pameran kosong.

Tidak ada yang menjaga. Amrita dan Mada segera kembali ke ruang pameran. Benar saja, ada salah satu patung yang hilang. Kini Mada dan Amrita dalam masalah besar. Patung tersebut milik pemerintah dan bernilai sangat tinggi.

Pada cerita kali ini, Amrita dan Mada masih dalam pencarian patung milik pemerintah. Kondisi yang cukup genting terjadi saat ada pihak pemerintah yang ingin mengecek patung.

Untungnya Amrita bisa mengulur waktu dan membuat pihak pemerintah tidak jadi melihat patung.

Saat sedang membereskan tempat pameran, Amrita menemukan gelang bertuliskan satu huruf. Amrita menebak bahwa itu merupakan nama depan seseorang. Orang tersebut bisa jadi merupakan pelaku, atau setidaknya memiliki petunjuk tentang pencuri patung.

Setelah menanyakan pemilik gelang di toko emas setempat, Amrita dan Mada menuju sebuah alamat.

Tidak ada orang sama sekali. Hanya bangunan yang telah hancur dan tidak berpenghuni. Mada baru sadar bahwa mereka telah masuk dalam jebakan. Ada sekelompok orang yang sedang menuju tempat tersebut untuk mencelakai Mada dan Amrita.

Sementara itu, patung pameran yang telah tercuri saat ini berada di rumah Yashpal. Pencuri yang ternyata Biju memang menjebak Mada. Kala itu Mada tinggal di rumah Yashpal.

Biju membayar orang untuk menitipkan patung yang berada dalam peti di rumah Yashpal. Saat mendapat penawaran untuk menyimpankan barang, Yashpal hanya setuju. Dia butuh uang untuk biaya sekolah Durga. Yashpal tidak tahu isi dari peti.

Agar aman, Yashpal meletakkan peti di kamar ibunya. Keesokan harinya, ibu Yashpal yang tidak tahu apa-apa hendak menjual barang-barang bekas di kamarnya. Peti berisi patung yang Yashpal simpan juga terjual oleh ibunya. Kini peti telah terbawa oleh tukang barang bekas.

Di tempat lain, Durga kini telah kehilangan guru olahraga Rana di sekolah. Tidak ada lagi yang membantunya menghadapi masalah. Hal ini membuat Arti dan Prince dengan lebih leluasa mengerjai Durga.

Hari kompetisi lari juga tinggal beberapa waktu lagi. Durga perlu meminta tandatangan ayahnya sebagai bentuk persetujuan kompetisi. Inilah masalahnya, Durga menyembunyikan perihal kompetisi lari. Ayah Durga tidak suka apabila Durga mengikuti kompetisi lari.

----------------------------------------------

Sinetron ini tayang dari hari Senin-Minggu pada jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Baca juga artikel terkait MERI DURGA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Nur Hidayah Perwitasari