Menuju konten utama

Sinopsis Meri Durga di ANTV Episode 59: Patung Pameran Hilang

Sinopsis Meri Durga episode 59 yang tayang di ANTV hari ini.

Sinopsis Meri Durga di ANTV Episode 59: Patung Pameran Hilang
Sinetron India Meri Durga. (Screnshoot/Youtube/StarPlus)

tirto.id - Meri Durga episode 59 tayang di stasiun televisi ANTV pada Rabu (27/5/2020) pukul 10.45 WIB. Sinetron ini tayang dari hari Senin-Minggu pada jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Meri Durga berada dalam arahan sutradara Ravindra Gautam serta penulis naskah Lakshmi Jaikumar, Pankhuri Jain, dan Raghuvir Shekhawat. Adapun para pemain yang bergabung di antaranya Vicky Ahuja, Srishti Jain, Paras Kalnawat, Raj Sharnagat, Akshay Choudhary, Urfi, dan Advait. Serial ini berjumlah 385 episode.

Pada cerita sebelumnya, keluarga Amrita berkunjung ke pameran di kantor Mada. Mereka melihat-lihat patung yang bernilai tinggi milik pemerintah. Sayangnya, saat sedang berada di pameran, nenek Amrita batuk-batuk dan sesak napas. Dia terjatuh karena lemah.

Hal itu sebenarnya ulah dari Shila, anak menantu nenek Amrita. Shila memberikan semacam obat yang membuat ibu mertuanya sakit.

Dia ingin memanipulasi penyakit ibu mertuanya menjadi sakit TBC. Hal itu agar uang yang seharusnya untuk biaya sekolah Durga bisa beralih menjadi biaya pengobatan penyakit TBC. Shila telah bekerjasama dengan orang yang berpura-pura menjadi dokter.

Sementara itu, Durga kini harus bolak-balik dari Balwara ke Bhiwani untuk sekolah. Dia tidak lagi tinggal di rumah Subadra yang merupakan bibinya. Ayah Durga tahu apabila Subadra mempekerjakan anaknya di rumah.

Jarak yang jauh membuat Durga terlambat masuk sekolah. Saat tidak bisa masuk kelas, Rana menghampiri Durga untuk mengajaknya menuju ruang kepala sekolah. Rana ingin mengajak Durga meminta maaf karena terlambat.

Sayangnya kepala sekolah dan dewan sekolah salah paham. Mereka mengira Rana membantu Durga untuk masuk kelas. Sebelumnya ada desas-desus bahwa Rana pilih kasih dalam mengajar olahraga kepada Durga dan mengabaikan siswa-siswi lain.

Rana mendapat teguran keras. Dia terancam dipecat oleh sekolah. Hal ini bisa berakibat buruk ke depannya, termasuk kepada Durga.

Pada cerita kali ini, dewan sekolah telah memecat Rana. Dia tidak mendengarkan penjelasan Rana terkait berbagai tuduhan. Dewan sekolah bersikukuh bahwa Rana telah pilih kasih dalam mendidik para siswa-siswinya.

Rana bercerita kepada Durga. Mendengar pemecatan Rana, Durga hendak menemui kepala sekolah. Namun Rana berusaha menghalangi. Apabila Durga berbicara dengan Rana, masalah bisa menjadi lebih rumit.

Beralih ke pameran seni di kantor Mada, kala itu pengunjung sedang ramai. Mada dan Amrita menjaga pameran agar tidak ada barang yang rusak atau hilang. Tiba-tiba terjadi keributan di luar ruangan pameran. Ada pengunjung yang marah-marah.

Semua orang keluar ruangan pameran dan melihat apa yang terjadi. Ada pengunjung yang membawa pistol. Namun setelah perdebatan beberapa saat, orang pembawa pistol akhirnya pergi.

Mada dan Amrita baru sadar, saat sedang berdebat dengan pengunjung yang membawa pistol, ruang pameran kosong. Tidak ada yang menjaga.

Amrita dan Mada segera kembali ke ruang pameran. Benar saja, ada salah satu patung yang hilang. Kini Mada dan Amrita dalam masalah besar. Patung tersebut milik pemerintah dan bernilai sangat tinggi.

Baca juga artikel terkait FILM INDIA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani