Menuju konten utama

Sinopsis Judas and the Black Messiah Pemenang 2 Piala Oscar 2021

Berlatar di Chicago tahun 1968, Judas and the Black Messiah berkisah mengenai hari-hari terakhir Fred Hampton, aktivis kulit hitam yang dibunuh oleh polisi.

Sinopsis Judas and the Black Messiah Pemenang 2 Piala Oscar 2021
Scene film Judas and the Black Messiah. FOTO/Istimewa

tirto.id - Judas and the Black Messiah berkisah mengenai hari-hari terakhir Fred Hampton, aktivis kulit hitam yang dibunuh oleh polisi.

Judas and the Black Messiah adalah film drama biografi karya Shaka King untuk rumah produksi Bron Creative, MACRO, Participant, dan Proximity. Film berdurasi 126 menit ini tayang perdana pada 12 Februari 2020 di bioskop dan layanan streaming HBO Max.

Sejak premiernya, Box Office Mojo mencatat keuntungan film ini dari penayangan global sebesar 6.416.063 dolar AS.

Di situs Rotten Tomatoes, Judas and the Black Messiah mendapat rating sebesar 96 persen dan 95 persen dari penonton. Sedangkan laman IMDb memberi skor pada film yang sama sebanyak 7,5/10 dari 44.125 pengulas.

Tak hanya dapat mendulang respons positif dari publik, tetapi film ini juga mampu menorehkan prestasi dalam berbagai ajang penghargaan.

Judas and the Black Messiah masuk dalam enam nominasi Oscar 2021 dan berhasil memenangkan dua penghargaan, yaitu Best Achievement in Music Written for Motion Pictures dan Best Performance by an Actor in a Supporting Role.

Sinopsis Film Judas and the Black Messiah

Berlatar di Chicago tahun 1968, Judas and the Black Messiah berkisah mengenai hari-hari terakhir Fred Hampton, aktivis kulit hitam yang dibunuh oleh polisi.

Hampton adalah ketua dari kelompok Black Panther Party (BPP), organisasi anti-kekerasan yang berjuang untuk melawan rasisme di Amerika Serikat. BPP kerap melakukan aksi massa untuk menuntut kesetaraan ras kulit hitam.

Keberadaan BPP dianggap sebagai sebuah ancaman oleh polisi dan agen keamanan FBI.

Untuk dapat menangkap Hampton, FBI mengirim pemuda bernama Bill O'Neal yang ditugaskan untuk menjadi simpatisan BPP.

Bill bukanlah seorang agen FBI, ia hanya pemuda biasa yang ditawari FBI untuk dapat bebas dari hukuman penjara dengan menjadi mata-mata di BPP.

Saat di BPP, Bill berhasil menjadi orang kepercayaan Hampton.

Hampton tengah melakukan komunikasi dengan organisasi masyarakat lain di Chicago. Ia ingin membuat Rainbow Coalition, sebuah aliansi yang mewadahi gerakan perlawanan kelompok marjinal.

Dengan kemampuan persuasif Hampton yang mumpuni, aliansi itu pun terbentuk.

Memiliki massa dengan jumlah yang lebih besar mendorong Hampton semakin sering melakukan tindak perlawanan terhadap polisi.

Melihat hal ini, polisi semakin merasa terancam dengan keberadaan Hampton.

Polisi berinisiatif untuk membuat sebuah tuduhan palsu pada Hampton yang diharapkan dapat melemahkan Rainbow Coalition.

Hampton lalu ditangkap atas tuduhan mencuri es krim dan mendapat hukuman penjara selama beberapa bulan.

Selama Hampton di penjara, O'Neal naik pangkat menjadi kapten keamanan.

Suatu hari, kantor BPP diserang oleh polisi. Polisi membalas dendam karena sebelumnya seorang lelaki kulit hitam menyerang markas polisi.

Penyerangan tersebut meluluhlantakkan kantor BPP.

Untung saja, Rainbow Coalition membantu pembangunan kembali kantor BPP dan dapat kembali seperti semula.

Beberapa bulan setelah kejadian tersebut, Hampton bebas.

O'Neal menawarkan bom pada Hampton untuk misi balas dendam pada polisi. Ia berharap bahwa Hampton akan menerima sarannya agar tugasnya sebagai mata-mata segera selesai.

Akankah Hampton menerima saran O'Neal dan melakukan balas dendam pada polisi? Simak kelanjutannya dalam Judas and the Black Messiah.

Baca juga artikel terkait JUDAS AND THE BLACK MESSIAH atau tulisan lainnya dari Fatimatuzzahro

tirto.id - Film
Kontributor: Fatimatuzzahro
Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Ibnu Azis

Artikel Terkait