Menuju konten utama

Sinopsis Humba Dreams, Film Riri Riza: Pulang & Pencarian Jati Diri

Sinopsis film karya Riri Riza Humba Dreams yang dapat ditonton di Netflix.

Sinopsis Humba Dreams, Film Riri Riza: Pulang & Pencarian Jati Diri
Poster Film Humba Dreams. wikimediacoommons/fair use

tirto.id - Film karya Riri Riza Humba Dreams dapat ditonton di Netflix sejak resmi rilis pada 9 Juli 2020.

Film Humba Dreams pertama kali ditayangkan di Shanghai International Film Festival untuk World Premier pada Juni 2019. Sebelumnya, film ini didistribusikan secara terbatas melalui beberapa festival dan komunitas film.

Film yang disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana ini telah menerima beberapa penghargaan.

Saat masih dalam ide pembuatan cerita, film Humba Dreams meraih CJ Entertainment Award di Asian Project Market (APM) Busan International Film Festival (2017). Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan kategori Film Independen Non-Bioskop Reguler Terpilih pada Piala Maya 2019.

Berdurasi 1 jam 15 menit, film Humba Dreams menceritakan kisah seorang anak yang berusaha memenuhi wasiat ayahnya di tanah Sumba. Tidak hanya berkisah tentang wasiat, film ini juga menyajikan realitas yang ada di tengah masyarakat Sumba. Salah satunya yakni permasalahan krisis buruh migran.

Film yang dibintangi oleh J.S. Khairen dan Ully Triani ini mengambil latar di Sumba. Film Humba Dreams juga dimainkan oleh beberapa pemain dari warga asli Sumba.

Humba sendiri adalah sebutan untuk Sumba dari masyarakat Nusa Tenggara Timur. Di laman IMDb, film Humba Dreams sementara mendapat rating 7/10 dari 38 penilaian.

Sinopsis Film Humba Dreams (2019)

Karakter utama dalam film ini bernama Martin (J.S. Khairen), seorang mahasiswa perfilman salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta. Di tengah kesibukannya mengerjakan film untuk tugas akhir kuliah, Martin terpaksa pulang ke Sumba untuk memenuhi wasiat ayahnya yang telah meninggal 3 tahun lalu.

Wasiat itu disampaikan melalui mimpi Nggodu (tokoh spiritual di masyarakat Sumba). Dalam mimpi itu ayah Martin menitipkan wasiat berupa sebuah kotak yang diletakkan dalam kamarnya dan harus dibuka oleh Martin.

Kotak tersebut ternyata berisi beberapa barang usang milik ayah Martin. Salah satu barang di dalamnya adalah roll film. Sayangnya roll film itu tidak dapat diputar dan harus dicuci terlebih dahulu.

Awalnya Martin berencana membawa roll film itu ke Jakarta untuk dicuci. Namun ide tersebut ditentang oleh ibunya, karena film itu harus diputar di tanah Sumba sesuai wasiat ayah Martin. Martin kemudian mencari cara untuk dapat mencuci roll film melalui internet, sayangnya infrastuktur jaringan internet di Sumba tidak memadai.

Martin berpindah dari satu daerah ke daerah lain untuk mendapatkan akses internet. Pencarian tersebut membawa Martin ke salah satu homestay yang memiliki akses internet cukup memadai. Disana Martin bertemu salah satu pekerja wanita yang manarik perhatiannya bernama Ana (Ully Triani).

Martin yang telah mendapatkan akses internet akhirnya dapat mengetahui bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mencuci film. Salah satu bahannya berupa zat kimia, dan untuk mendapatkannya tidaklah mudah. Di Waingapu, Sumba, daerah tempat tinggal Martin, bahan yang dimaksud bahkan dilarang beredar karena berpotensi digunakan untuk aksi terorisme.

Sempat hampir putus asa, Martin akhirnya mendapat titik terang. Ana memberi tahu Martin untuk datang ke salah satu percetakan foto. Martin kemudian mendatanginya dengan harapan pemilik percetakan tersebut dapat membantunya mencuci roll film.

Akankah Martin berhasil memutar film dan memenuhi wasiat ayahnya? Saksikan kisah selengkapnya di film Humba Dreams yang bisa ditonton di Netflix.

Baca juga artikel terkait HUMBA DREAMS atau tulisan lainnya dari Shulfi Ana Helmi

tirto.id - Film
Kontributor: Shulfi Ana Helmi
Penulis: Shulfi Ana Helmi
Editor: Yulaika Ramadhani

Artikel Terkait