Menuju konten utama

Sinopsis Film The Science of Fictions yang Tayang Bioskop Hari Ini

Sinopsis The Science of Fictions, film karya Yosep Anggi Noen yang tayang di bioskop mulai hari ini, Kamis (10/12/2020). 

Sinopsis Film The Science of Fictions yang Tayang Bioskop Hari Ini
Film The Science of Fictions. FOTO/Dok.Angka Fortuna Sinema, KawanKawan Media, Limaenam Films

tirto.id - The Science of Fictions, film karya Yosep Anggi Noen tayang di bioskop mulai hari ini, Kamis (10/12/2020). Film yang juga dikenal dengan judul Hiruk Pikuk Si Al-Kisah ini berhasil memenangkan aktor terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2020 dan meraih 10 nominasi, termasuk untuk nominasi Film Cerita Panjang Terbaik.

"Hari ini The Science of Fictions tayang di berbagai kota. Mendarat, Man! Tetap jaga protokol kesehatan," tulis Gunawan Maryanto, aktor utama film ini di akun instagramnya.

The Science of Fictions bercerita tentang Siman (diperankan Gunawan Maryanto), seorang pria pendiam yang tak sengaja menyaksikan syuting pendaratan di Bulan oleh para kru asing, di sebuah area tak berpenghuni di Gumuk Pasir, Bantul pada tahun 1960-an. Siman ditangkap oleh para penjaga dan lidahnya dipotong agar tak menyebarkan rekayasa pendaratan di Bulan.

Siman pun menjalani hidupnya dalam slow-motion, menirukan gerak-gerik khas astronot di luar angkasa. Orang-orang sekampung menganggap Siman tak waras.

Di awal film The Science of Fictions, saya sempat mengira Anggi Noen akan kembali menyentil satu sejarah kelam Indonesia, yaitu peristiwa 1960-1965. Sepenggal-dua penggal peristiwa itu memang hadir, namun dalam dosis kecil saja. Fragmen kecil itu digunakan untuk mengulik persoalan yang semakin santer beberapa tahun belakangan ini: bagaimana kebohongan direproduksi dan sejauh mana kita mengimaninya sebagai kebenaran.

Gunawan Maryanto berakting sebagai Wiji Thukul di Istirahatlah Kata-Kata. Yosep Anggi Noen kini mengajaknya untuk memainkan karakter utama Siman dalam The Science of Fictions.

Sepanjang film Siman tak mengeluarkan satu patah kata pun karena lidahnya dipotong. Siman berbicara melalui anggota tubuhnya yang lain. Ia berusaha mengungkap kebohongan orang-orang di masa lalu dengan bergerak lambat layaknya astronot di ruang angkasa.

“Tak ada orang yang tepat selain Gunawan Maryanto. Ia bisa membahasakan sebuah situasi yang rumit dalam gerak tubuh secara sederhana,” kata Anggi Noen, dikutip Antara.

Sebelumnya, film The Science of Fictions juga telah tayang perdana dan memenangkan Special Mention Award di Locarno International Film Festival.

The Science of Fictions yang diproduseri Arya Sweta, Edwin Nazir, Yulia Evina Bhara dan Yosep Anggi Noen itu dikembangkan sejak 2013 dan dipresentasikan pada Asian Project Market 2014, Produire Au Sud 2016, Venice GAP Financing –Venice Film Festival 2017.

Film itu juga mendapatkan dukungan keuangan dari Asian Cinema Fund 2013 dan Hubert Bals Fund +Europe –Rotterdam International Film Festival.

The Science of Fictions adalah produksi Angka Fortuna Sinema, KawanKawan Media, dan Limaenam Films dan ko-produksi dengan Andolfi (Perancis), Astro Shaw (Malaysia), GoStudio (Indonesia), dan Focused Equipment (Indonesia).

Film itu melibatkan sederet aktor dan aktris, seperti Gunawan Maryanto, Yudi Ahmad Tajudin, Lukman Sardi, Ecky Lamoh, Alex Suhendra, Marissa Anita, Rusini, dan Asmara Abigail.

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Film
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH