Menuju konten utama

Sinopsis Film The Dig: Penggalian Situs Bersejarah Anglo-Saxon

Film The Dig berkisah tentang penemuan situs bersejarah sebuah kapal peninggalan pada masa Anglo-Saxon di Eropa.

Sinopsis Film The Dig: Penggalian Situs Bersejarah Anglo-Saxon
Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Film The Dig diadaptasi dari buku dengan judul serupa, karya John Preston yang didasarkan pada kisah nyata. Film ini berkisah tentang penemuan situs bersejarah sebuah kapal peninggalan pada masa Anglo-Saxon di Eropa.

Disutradarai oleh Simon Stone, The Dig dirilis pada 29 Januari 2021 di Netflix dengan durasi 1 jam 52 menit. Film bertema sejarah ini dibintangi oleh Carey Mulligan, Ralph Fiennes, Lily James, Jhonny Flynn, Ben Chaplin, Ken Stott, Archie Barnes, dan Monica Dolan.

Menurut situs IMDb, film The Dig untuk sementara mendapat rating 7,1/10 dari 48.185 penilai. Sedangkan di laman Rotten Tomatoes, film ini mendapat skor 88% dari penilaian tomatometer dan 79% dari penilaian audiens.

Sinopsis Film The Dig (2021)

Edith Pretty (Carey Mulligan) adalah seorang janda yang sejak kecil tertarik pada arkeologi. Ia tinggal di Sutton Hoo, Suffolk, Inggris.

Menjelang terjadinya Perang Dunia II, Pretty menyewa jasa seorang arkeolog amatir demi memenuhi rasa penasaran terhadap gundukan tanah yang ia temukan di dekat rumahnya.

Pretty menaruh firasat pada gundukan tanah di lahan miliknya. Ia menduga ada sesuatu yang tersimpan di balik gundukan tanah tersebut.

Sebelumnya, Pretty telah mendatangi Museum Ipswich untuk mengutarakan temuannya itu. Namun, pihak museum tidak bisa menindaklanjutinya karena situasi di Inggris yang terdesak perang.

Situasi ini kemudian mempertemukan Pretty dengan Basil Brown (Ralph Fiennes). Basil Brown adalah seorang arkeolog amatir tanpa gelar.

Brown lebih suka menyebut dirinya sebagai seorang penggali. Brown mempelajari arkeologi secara otodidak melalui ayahnya.

Pretty menyewa Brown untuk menggali gundukan tanah tersebut dan mencari tahu apa yang tersimpan di dalamnya. Brown mulai menggali gundukan tanah tersebut dibantu oleh Spooner dan Jacobs, yang juga merupakan orang sewaan Pretty.

Proses penggalian tidaklah berjalan mulus. Brown bahkan sempat mengalami kecelakaan, tertimbun reruntuhan tanah yang digalinya.

Setelah beberapa hari menggali, Brown dan timnya mendapat temuan pertama mereka. Jacobs menemukan sebuah paku keling besi.

Penemuan pertama membawa angin segar bagi mereka. Tak berselang lama, Brown kembali menemukan penemuan yang menakjubkan. Sebuah kapal yang diperkirakan peninggalan peradaban Anglo-Saxon pada abad 6 Masehi.

Setelah penemuan tersebut, atas perintah dari Departemen Pekerjaan Inggris, penggalian diambil-alih oleh British Museum. Penemuan tersebut dianggap sebagai kepentingan nasional.

Maka, ditunjuklah Charles Phillips (Ken Stott), arkeolog dari British Museum, untuk menggantikan Basil Brown dalam proyek penggalian.

Brown merasa keberatan atas keputusan tersebut. Ia bersikukuh bahwa Pretty, sebagai pemilik tanah, adalah pihak yang berhak atas penemuan tersebut. Sementara Brown, sebagai orang pertama yang melakukan penggalian harus menyelesaikannya hingga akhir.

Nyatanya, yang menginginkan situs penemuan bersejarah itu tidak hanya British Meseum. Ipswich Museum juga menginginkan proyek tersebut.

Lantas, pihak manakah yang kemudian berhak atas penemuan kapal peradaban Anglo-Saxon? Saksikan kisah selengkapnya dalam film The Dig yang dapat ditonton di Netflix.

Baca juga artikel terkait FILM NETFLIX 2021 atau tulisan lainnya dari Shulfi Ana Helmi

tirto.id - Film
Kontributor: Shulfi Ana Helmi
Penulis: Shulfi Ana Helmi
Editor: Iswara N Raditya