Menuju konten utama

Sinopsis Film "Orang Kaya Baru" yang Akan Tayang 24 Januari

Film bergenre drama komedi karya sutradara Ody C Harahap dan Joko Anwar sebagai penulis naskah ini akan tayang di bioskop pada 24 Januari 2019. 

Sinopsis Film
Ilustrasi penonton film di bioskop. FOTO/Istock

tirto.id - Film "Orang Kaya Baru" akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 24 Januari 2019 mendatang. Ody C Harahap sebagai sutradara bekerja sama dengan Joko Anwar sebagai penulis naskah.

Screenplay Film, sebagai rumah produksi telah mengunggah trailer film ini pada 14 Desember 2018, dan sudah tayang lebih dari lima juta kali.

Cerita bermula dari sebuah keluarga yang terdiri Bapak (Lukman Sardi), Ibu (Cut Mini) serta tiga anaknya Duta (Derby Romero), Tika (Raline Shah) dan Dodi (Fatih Unru).

Hidup keluarga ini tergolong apa adanya bahkan cenderung susah di banding keluarga lain di lingkungannya.

Hal itu terlihat dari rutinitas seperti mengantar sekolah dengan motor tua atau naik metro mini, datang ke nikahan orang yang tidak dikenal hanya untuk makan, serta rutinitas lain seperti antre mandi karena keterbatasan kamar mandi di rumah.

Ada kurangnya tentu ada juga lebihnya, keluarga ini lebih dalam hal kehangatan, kedekatan, cinta dan kasih sayang. Makan senantiasa bersama walaupun dengan menu sederhana.

“Duit kalau sedikit cukup, kalau banyak enggak cukup,” kata Bapak memberi nasihat kepada anak-anaknya di sela makan bersama.

Hingga suatu hari, si Bapak meninggal. Tentu seisi keluarga sedih. Sampai tibalah dua orang asing berpakaian rapi membawa laptop berisi pesan ayahnya.

Di dalam sebuah video, si Bapak menceritakan bahwa dia punya harapan agar anak-anaknya mandiri dan belajar hidup susah.

Itulah hal yang membuat si Bapak pura-pura miskin selama ini, padahal sebenarnya kaya raya. Sejak saat itu, harta si Bapak diserahkan kepada keluarga untuk dinikmati.

Perubahan besar pun terjadi. Kau bisa membayangkan kan dari orang yang pas-pasan menjadi seorang milliarder?

Dalam sebuah wawancara, Lukman Sardi menyatakan bahwa bermain dalam film komedi lebih sulit.

“Lebih sulit memang membuat orang tertawa daripada menangis, itu udah sifat dasar dari manusia banget," kata Lukman.

Tidak ada pesan moral yang ingin disampaikan dari film ini, menurut Joko Anwar, film ini sebagai pengandai-andaian.

“Kan zaman sekarang banyak sekali orang yang ingin menjadi kaya," ujar Joko.

Mereka berpikir kaya dan banyak uang adalah salah satu cara untuk bahagia, mengesampingkan hal lain seperti kehangatan keluarga dan peduli satu sama lain.”

Di akhir trailer, ada satu adegan keluarga ini berkunjung ke toko mebel. Tika memotret beberapa barang sementara Duta dan Dodi menyentuh dan berbaring di kasur.

Si pelayan toko memperingatkan bahwa dilarang memotret dan menyentuh barang, mungkin karena dianggap tidak mampu membeli.

Kesal dengan perkataan pelayan, si Ibu berkata, “Semua yang anak saya potret dan pegang, saya beli,” katanya dengan nada sinis.

“Oh ya, sempat kepegang sama anak saya?” kata Ibu sembari menunjuk ke tubuh pelayan.

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo