Menuju konten utama

Sinopsis Film Ma Raineys Black Bottom yang Raih 2 Piala Oscar 2021

Film Ma Rainey's Black Bottom berkisah tentang perjalanan Ma Rainey, seorang penyanyi blues yang berjuluk "Mother of Blues."

Sinopsis Film Ma Raineys Black Bottom yang Raih 2 Piala Oscar 2021
Ilustrasi Nonton bioskop. foto/istockphoto

tirto.id - Ma Rainey's Black Bottom adalah film drama besutan sutradara George C. Wolfe. Film yang ditulis oleh Ruben Santiago-Hudson ini merupakan adaptasi dari drama tahun 1982 berjudul sama karya August Wilson.

Sejak tayang perdana secara digital pada 18 Desember 2020, film Ma Rainey's Black Bottom telah berhasil menyabet total 76 penghargaan dan masuk dalam ratusan nominasi di ajang berbeda.

Dalam Oscar 2021, Ma Rainey's Black Bottom bahkan berhasil menggaet dua penghargaan, yakni Best Achievement in Makeup and Hairstyling dan Best Achievement in Costume Design.

Film berdurasi 94 menit ini tercatat mendapat nilai sebesar 7,0/10 dari 40.388 users di situs IMDb. Rating film ini di situs aggregator kritik film Rotten Tomatoes pun tidak kalah bagus. Ma Rainey's Black Bottom mendapat skor sebesar 98 persen tomatometer dan 73 persen dari penilai.

Sinopsis Film Ma Rainey's Black Bottom

Film ini berkisah soal perjalanan karier Ma Rainey, penyanyi blues berkulit hitam yang mendapat julukan sebagai “Mother of Blues.”

Dalam kehidupan nyata, sosok Ma Rainey (1886-1939) yang lahir di Georgia, AS dengan nama asli Gertrude Pridgett, merupakan generasi pertama penyanyi blues yang melakukan rekaman.

Kisah film ini bermula dari Ma Rainey menjalin kerja sama dengan seorang produser berkulit putih bernama Sturdyvant untuk rekaman sebuah lagu. Meskipun demikian, ia belum meneken kontrak dengan Sturdyvant.

Sebagai warga kulit hitam, Ma Rainey sadar bahwa Sturdyvant hanya memanfaatkan dirnya demi uang. Tanpa kemampuan olah suaranya, dia tak mungkin diperlakukan dengan baik oleh ras kulit putih. Maka itu, ia sengaja bersikap kasar kepada Sturdyvant.

Sementara itu, pada saat harus rekaman pada 2 Juli 1927, Ma Rainey datang terlambat ke studio rekaman Paramount.

Sembari menunggu Ma datang, anggota band pengiringnya yang terdiri atas Toledo, Cutler, Slow Drag, dan Levee berdebat tentang versi lagu yang akan mereka rekam.

Levee sebenarnya ingin keluar dari band dan membentuk grup musiknya sendiri. Untuk menggapai impian tersebut, ia mengarang dan melakukan aransemen ulang pada lagu milik Ma.

Sementara Cutler adalah pengarang asli lagu Black Bottom, yang akan dinyayikan Ma Rainey. Dia tidak setuju jika hasil aransemennya tidak akan digunakan dalam proses rekaman. Namun, Levee bersikeras ingin memainkan aransemen miliknya.

Beberapa saat kemudian, Ma Rainey datang ke studio bersama dengan kekasih dan keponakannya, Sylvester. Keadaan studio yang sempit dan lembab membuat Ma gerah. Dia meminta kipas angin pada Sturdyvant. Jika permintaannya tak dituruti, ia tak mau rekaman.

Sturdyvant kesal karena permintaan Ma. Ia ingin Ma memaklumi kemampuan finansialnya yang hanya dapat membangun studio kecil. Namun, ia tak dapat menolak permintaan Ma.

Seusai mendapat apa yang dia inginkan, Ma memperkenalkan Sylvester pada sang produser dan meminta Sturdyvant untuk menerima keponakannya sebagai pengiring suara. Sturdyvant pasrah, ia ingin mendapat uang dan keinginannya hanya bisa terwujud dengan mengabulkan perintah Ma.

Di studio, Ma lalu menyudahi perdebatan antara Levee dan Cutler dengan memilih aransemen versi lama milik Cutler. Sayangnya, rekaman saat itu tak berjalan lancar. Sylvester gagap dan tak dapat bernyanyi dengan baik.

Rekaman kemudian dilakukan berulang kali hingga lagu Black Bottom selesai direkam dengan hasil memuaskan. Namun, mik Sylvester ternyata rusak dan suaranya tak dapat terdengar dalam lagu.

Akibatnya rekaman itu harus diulang kembali usai mik Sylvester berfungsi dengan baik. Selepas perbaikan, Ma kembali melakukan rekaman. Ia akhirnya dapat menyelesaikan lagu Black Bottom.

Sturdyvant lantas meminta Ma menandatangani kontrak. Namun, Ma bimbang. Dia sadar berada di bawah label rekaman yang tidak menghormati kemampuannya.

Ma Rainey pun berulang kali kecewa akibat kualitas studio yang terlalu “murahan” dan produser yang selalu mengeluh karena permintaannya terlalu banyak.

Menurut Ma, Sifat sewenang-wenangnya masih wajar dibandingkan perlakuan yang dilakukan oleh ras Sturdyvant terhadap rasnya.

Akankah Ma akan menandatangani kontrak dengan Sturdyvant? Simak kelanjutannya dalam Ma Rainey's Black.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS FILM atau tulisan lainnya dari Fatimatuzzahro

tirto.id - Film
Kontributor: Fatimatuzzahro
Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Addi M Idhom