tirto.id - Film Fyre: The Greatest Party That Never Happened akan tayang di Netflix pada 18 Januari 2019. Trailer film dokumenter tentang festival musik tahun 2017 yang penuh bencana, bahkan sebelum acara dimulai, ini sudah diunggah tanggal 10 Januari, dan sudah tayang lebih dari 600.000 kali.
Perasaan bahagia saat mendatangi suatu festival musik, apalagi dengan iming-iming adanya para model bikini, makanan dari chef selebriti, serta fasilitas mewah lainnya pasti dambaan banyak orang, terutama pecinta musik.
Tidak sampai di situ, festival ini digelar di pulau sunyi nan indah bernama Bahama. Masih kurang? Band yang akan datang yaitu Blink-182, Migos dan Disclosure. Tak ayal, tiket Fyre ludes terjual.
Naasnya, jangankan menonton konser dengan hikmat, akomodasi mewah dan makanan yang dijanjikan oleh produsernya, Billy McFarland dan rapper Ja Rule, penonton konser malah disambut dengan tenda tipis, makanan dalam kotak, disorganisasi acara, dan waktu menunggu yang lama untuk penerbangan kembali ke daratan karena penerbangan penuh sesak.
Keos benar-benar parah. Ditambah cuaca yang tidak bersahabat, membuat kasur-kasur di tenda peserta basah dan tidak bisa digunakan.
Peserta berkumpul dan mengeluhkan keadaan tersebut kepada McFarland, dengan marah-marah tentunya.
Salah satu penyebab berantakannya festival adalah persiapan yang salah dari manajemen. Walaupun panitia lapangan sudah ditambah tiap hari dan bekerja tanpa tidur, tetap saja acara gagal bahkan sebelum dimulai.
Akibat kejadian ini, organisator Fyre, Billy McFarland dihukum selama enam tahun.
Sutradara Chris Smith, yang juga orang di balik film dokumenter Nominasi Emmy Award Jim & Andy: The Great Beyond, memberikan pandangan tentang kegagalan Festival Fyre dari pengungkapan langsung panitia penyelenggara.
Film ini berada dalam naungan rumah produksi Vice Studios, Library Films, Jerry Media and Matte Projects. Selain tayang di Netflix, film ini sudah pernah tayang di Venice Film Festival dan Toronto International Film Festival.
Editor: Yandri Daniel Damaledo
