Menuju konten utama

Sinopsis Film Aminasi Mary and Max yang Tayang di Mola TV

Mary and Max menceritakan kisah tentang dua sahabat pena, yaitu Mary dan Max yang memiliki latar belakang hidup berantakan.

Sinopsis Film Aminasi Mary and Max yang Tayang di Mola TV
Poster Mary and Max. FOTO/impawards.com/

tirto.id - Film yang cukup menguras emosi, Mary and Max, sudah bisa disaksikan di Mola TV. Film tersebut menceritakan kisah tentang dua sahabat pena, yaitu Mary dan Max yang memiliki latar belakang hidup berantakan.

Film animasi yang dirilis 9 April 2009 ini disutradari Adam Elliot. Pengisi suaranya yaitu Toni Collette (Mary Daisy Dinkle), Philip Seymour Hoffman (Max Jerry Horovitz), dan Bethany Whitmore (Young Mary).

Sinopsis film Mary and Max

Alkisah seorang gadis bernama Mary Daisy Dinkle tinggal bersama ibunya Vera (Renee Geyer) di Mount Waverly, Melbourne, Australia. Sang ibu memiliki perilaku buruk. Dia kleptomania, pecandu alkohol, dan bahkan memasukkan minuman keras di dalam masakannya.

Ayah Mary yang bernama Noel sama saja bejatnya. Dia sering mengunci diri di gudang luar rumah sembari menenggak miras dan melakukan taksidermi pada burung yang mati di jalanan. Taksidermi adalah aktivitas mengawetkan hewan.

Mary juga kurang beruntung. Dia kerap diolok karena ada tanda lahir di dahi yang membuatnya kurang menarik. Teman Mary hanyalah ayam jago peliharaannya yang diberi nama Ethel.

Kurangnya dukungan orang tua membuat Mary hidup dalam dunianya sendiri. Dia membuat mainan sendiri sembari berkhayal akan menikahi pria bernama Earl Grey. Dia membayangkan minum teh bersama dan hidup di kastil Skotlandia.

Mary mendapatkan kesenangan dari makanan yang dikonsumsi dan menonton acara TV berjudul The Noblet. Begitulah keseharian gadis berusia 8 tahun itu.

Sementara itu di Kota New York, ada pria gemuk 44 tahun yang juga menyukai acara The Noblets. Dia adalah Max Jerry Horowitz (Philip Seymour Hoffman) yang tinggal di apartemen kecil. Namun dia memiliki masalah kecemasan sosial.

Akibatnya Max sama seperti Mary, hidup tanpa teman. Hanya satu yang menemaninya yaitu Henry VII, seekor ikan kesayangannya.

Akan tetapi, tak lama kemudian ikan itu mati. Max pun mencari ganti dengan membeli ikan lain yang diberi julukan Henry IX.

Suatu hari Mary berniat menulis surat pada seseorang di Amerika Serikat. Dia ingin tahu tentang bagaimana negara tersebut. Mary pun membuat surat dengan menuliskan nama penerima sebagai “Max Horowits” berdasarkan isi dari buku direktori yang ia baca.

Dalam surat itu diselipkan pula foto dan cokelat sebagai tanda persahabatan. Lalu, Mary menuju kantor pos untuk mengirimkannya.

Saat Max pulang ke rumah, dia menemukan surat Mary. Dibacanya surat itu, lalu dibalas setiap pertanyaan Mary menggunakan mesin ketik yang ia miliki. Max menjawab dengan ulasan terbaiknya untuk menggambarkan kehidupannya.

Max bercerita jika dia Yahudi yang kini menjadi atheis meski masih memakai yarmulke (peci yahudi). Dia juga cerita soal Henry dan sahabat khayalannya Tuan Ravioli yang suka membaca di sudut ruang. Surat tersebut kemudian dikirim ke Mary dengan diselipkan foto dan resep hot dog cokleat kesukaannya.

Mary membaca surat itu sambil sembunyi agar tidak diketahui ibunya. Selanjutnya surat-menyurat dialamatkan ke rumah tetangga Mary, Mr Len Hislop, seorang veteran Perang Dunia II.

Singkat cerita, mereka saling berbagi kisah kehidupan dengan surat. Hingga suatu saat, Mary mengatakan ia menyukai penderitaannya selama ini dan menyatakan cinta kepada tetangga Yunaninya, Damien Popodopolous (Eric Bana).

Ternyata hal itu cukup menganggu Max. Dia terserang gangguan kecemasan yang membuatnya masti rasa secara emosi dan psikologis.

Lalu, dia dirawat selama 8 bulan dan diberikan terapi sengatan listrik. Sementara, Mary bingung karena Max sudah cukup lama tidak memberinya kabar.

Max akhirnya depresi, dan ia mencoba menghancurkan semua surat dan bukti persahabatannya dengan Mary.

Setelah itu mereka menjalani kehidupannya masing-masing. Mary tampak membenci dirinya sendiri. Sementara Max, dia menjalani tuduhan pembunuhan akibat pendingan udaranya jatuh dari jendelanya dan mengenai seorang pantomim.

Namun Max akhirnya dibebaskan. Hal itu lantaran dirinya dinyatakan mengalami masalah gangguan kejiwaan.

Tak lama kemudian, Max mendapatkan keberuntungan. Dia mendapatkan undian lotre dan menjadi cukup kaya. Hanya saja, Max merasa ada yang kurang dalam hidupnya, yang mana ia teringat Mary.

Karena itu, Max akhirnya menulis surat lagi untuk Mary, dan Mary sangat gembira saat menerimanya. Mereka kembali saling berbalas kabar.

Meski itu kabar baik, namun persahabatan lewat surat itu kembali bermasalah. Kehidupan pribadi Mary bahkan menjadi lebih rumit dan sempat hampir bunuh diri.

Sementara Max kembali terluka hatinya. Dia mengalami depresi lagi. Ada apa sebenarnya dengan kedua sahabat tersebut?

Kisah lengkap Mary dan Max bisa disimak di Mola TV. Film Mary and Max memiliki cerita yang cukup mengaduk emosi. Rasa sedih, marah, dan senang menjadi satu di film berdurasi 1 jam 32 menit ini.

Baca juga artikel terkait MOLA TV atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Film
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Maria Ulfa