Menuju konten utama

Sinopsis Blusukan: TV Show Episode Dagadu Djokdja di Mola TV

Kisah tentang perjalanan Dagadu Djokdja bisa disaksikan dalam acara Blusukan di Mola TV. 

Sinopsis Blusukan: TV Show Episode Dagadu Djokdja di Mola TV
Ilustrasi Mola Tv. foto/Mola.TV

tirto.id - Dagadu Djokdja adalah salah satu produk cenderamata asal Yogyakarta. Di awal kemunculannya, kaos buatan Dagadu ini sudah menjadi semacam barang wajib yang harus dibeli bila seseorang berlibur ke Yogyakarta. Mirip seperti Pabrik Kata-Kata Joger di Bali, Dagadu pun sudah menjadi ikon produk kreatif tersendiri.

Kisah menarik Dagadu Djokdja dikupas tuntas lewat obrolan santai bertema Blusukan Butet Kartaredjasa di Mola Tv. Butet berbincang dengan salah satu pendiri Dagadu, Ir. Ahmad Noor Arief, untuk mengulik perjuangan perusahaan cenderamata tersebut dari mulai awal berdiri sampai sekarang.

Di situ diceritakan, dulunya Dagadu merupakan usaha yang didirikan oleh 25 mahasiswa dan mahasiswi dari jurusan Seni Arsitektur, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mereka memulai usaha di tahun 1994. Dagadu mencoba berinovasi dengan membuka lapak pertama di Mall Malioboro, namun membawa konsep pedagang kaki lima.

Tema-tema yang disematkan di produk-produk Dagadu tidak lepas dari Yogaya dan kehidupan di dalamnya. Semua kreativitas dan gagasan coba dituangkan dalam bentuk kaos. Dan, kekhasan kaos bertema Yogya tetap dipertahankan sampai sekarang.

Menurut Ahmad, Dagadu tidak bisa lepas dari tantangan di produk kreatif. Salah satunya yaitu pembajakan ide kreatif yang melanggar hak kekayaan intelektual. Pembajakan seperti ini cukup meresahkan dan membawa kerugian untuk produsen.

Obrolan Butet makin dalam lagi dalam mengupas Dagadu. Diskusi selengkapnya dapat disaksikan di Blusukan Butet Kartaredjasa episode 5 di Mola Tv.

Sebagaimana dilansir dari situs resminya, nama "Dagadu" diambil dari umpatan dalam bahasa slang khas anak muda Yogyakarta, yang artinya "matamu". Oleh sebab itu, logo dari Dagadu berupa simbol mata.

Dari dulu sampai sekarang, Dagadu fokus ke penjualan produk-produk cenderamata atau merchandise. Setelah Dagadu resmi menjadi merek, mereka mulai berjualan di Mall Malioboro, Yogyakarta. Agar menjadi produk yang khas Yogya, mulai ditambahkan kata "Djokdja" dengan ejaan yang bernilai muatan historis Kota Yogyakarta.

Sejak awal kemunculannya, Dagadu Djokdja memposisikan diri sebagai produk cinderamata alternatif dari Yogya dengan mengusung tema utama: Everything about Djokdja. Baik artefaknya, bahasanya, kultur kehidupannya, maupun remeh-temeh keseharian yang terjadi di dalamnya.

Baca juga artikel terkait DAGADU atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Film
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto