Menuju konten utama

Sinopsis Aruna dan Lidahnya, Film Baru Dian Sastro-Nicholas Saputra

“Ada konflik yang tidak ada di buku tapi dijahit jadi sesuatu yang baru di film."

Sinopsis Aruna dan Lidahnya, Film Baru Dian Sastro-Nicholas Saputra
Trailer Film Aruna dan lidahnya. FOTO/Palari Films

tirto.id - Aruna dan Lidahnya, film kedua dari Palari Films telah tayang di bioskop tanah air. Film yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra ini diangkat dari novel karya Laksmi Pamuntjak.

Aruna dan Lidahnya bercerita tentang seorang ahli wabah/ahli epidemologi bernama Aruna Rai (Dian Sastrowardoyo) ditugasi menyelidiki kasus flu burung di beberapa tempat di Indonesia. Aruna pergi bersama Bono (Nicholas Saputra), koki profesional yang ingin menemukan resep kuliner otentik Tanah Air, juga Nad (Hannah Al Rashid) si kritikus kuliner yang ingin menulis buku. Di tengah jalan, muncul mantan teman kantor Aruna bernama Farish (Oka Antara).

Keempatnya mengunjungi Surabaya, Pamekasan, Pontianak dan Singkawang untuk menyelidiki kasus flu burung sekaligus berwisata kuliner. Perjalanan mereka dibumbui oleh persahabatan dan problematika orang-orang berusia 30-an.

Film yang disutradarai Edwin dan naskahnya ditulis Titien Wattimena itu mengisahkan persahabatan dan kuliner berbalut intrik dan konspirasi.

Edwin, sutradara di balik Posesif, mengatakan novel Aruna dan Lidahnya mengingatkan dia pada keseruan mendengarkan orang bercengkrama di hadapan makanan. Berbincang sambil menyantap hidangan dapat melahirkan momen seru yang menurutnya menarik untuk diolah ke dalam layar lebar.

Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah Al Rashid dan Nicholas Saputra masing-masing menghidupkan karanter Aruna, Farish, Nad dan Bono. Keempatnya disatukan dalam perjalanan kuliner yang sekaligus mengubah pribadi mereka jadi lebih dewasa.

Produser Meiske Taurisia menjelaskan cerita yang diangkat ke layar lebar adalah adaptasi lepas dari novel Aruna dan Lidahnya sehingga kisahnya tidak sama persis dengan versi buku.

“Ada konflik yang tidak ada di buku tapi dijahit jadi sesuatu yang baru di film, tetapi esensi bukunya tetap sama,” jelas Meiske dalam konferensi pers di Jakarta, dilansir Antara.

Bagi Dian sastro, film adaptasi lepas dari novel Laksmi Pamuntjak ini dianggap sebagai pilihan baru yang menyegarkan karena jauh berbeda pekerjaannya yang telah lalu.

“Sebelum ini saya main film yang karakternya serius. Di sini saya ditawari film yang harus bisa menertawakan diri sendiri dan harus bisa tampil konyol dan enggak selalu jaim dan serius,” tutur Dian pada acara konferensi pers “Aruna dan Lidahnya”, di Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Proses pengambilan gambar di Surabaya, Pamekasan, Pontianak dan Singkawang membuka matanya terhadap kekayaan kuliner lezat Tanah Air.

“Makanan yang dieksplorasi di film ini banyak banget, salah satu favorit gue itu lorjuk (kerang bambu) di Madura sama bakmi kepiting yang ada di Pontianak. Gue baru pertama kali mencoba dan enggak menyangka rasanya seenak itu,” katanya penuh antusias.

Aruna digambarkan sebagai seorang ahli wabah yang punya kecintaan besar pada makanan, sampai bila harus memilih antara jodoh dan makanan, dia akan memilih yang terakhir. Karakter itu juga punya sederet daftar tempat makan lezat dan selalu mencari menu dan sensasi baru dari makanan.

"Total ada 21 makanan, camilan dan minuman yang dimakan untuk film," tambah Dian.

Kali ini Dian pertama kali beradu akting dengan Oka Antara, sementara ini adalah kali keduanya bekerjasama dengan Hannah. Untuk kesekian kalinya, Dian kembali bertemu pasangannya di film ikonik Ada Apa Dengan Cinta, Nicholas Saputra.

“Kalau sama Nicho, judulnya lu lagi, lu lagi,” gurau Dian yang bekerjasama dengan Nicholas dalam film Ada Apa Dengan Cinta 1 dan 2, Drupadi serta 3 Doa 3 Cinta.

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Film
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani