Menuju konten utama

Sindiran PDIP soal Nasdem Mau Boyong Risma ke Pilkada DKI 2022

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluarkan pernyataan yang terkesan memuat sindiran ketika ditanya soal minat Nasdem memboyong Risma ke Pilkada DKI 2022. 

Sindiran PDIP soal Nasdem Mau Boyong Risma ke Pilkada DKI 2022
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kiri) bersama Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat (kiri), Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Andreas Pereira (kedua kanan) dan Wasekjen PDIP Ericko Sotarduga (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai Kongres V PDI di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (1/8/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd.

tirto.id - Partai Nasional Demokrat (NasDem) berminat mengusung Wali Kota Surabaya yang juga kader PDIP, Tri Rismaharini (Risma) di Pilkada DKI Jakarta 2022.

Saat ditanya soal sikap Nasdem itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak memberikan jawaban tegas soal sikap partainya.

Dia justru mengeluarkan pernyataan yang terkesan menyindir Nasdem karena mengincar kader partai lain untuk diusung di Pilkada.

"Kami menempatkan calon-calon kepala daerah sebagai proses kelembagaaan sistemik melalui sekolah partai, bukan dengan cara mengambil dari kader lain," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019).

Hasto mengklaim semua kader PDIP memiliki potensi menjadi kepala daerah karena mendapatkan dukungan dari masyarakat. Atas alasan itulah PDIP lebih memprioritaskan mengusung kadernya sendiri daripada "membajak" kader dari partai lain.

"Kami prioritaskan dari dalam kader partai sendiri. Itu yang kami dorong, tetapi kami juga punya instrumen untuk melihat respons dari masyarakat," ujar dia.

Saat ditegaskan apakah pernyataannya tersebut berarti PDIP tidak rela kadernya direbut partai lain untuk urusan pilkada, Hasto enggan menjawab.

"Itu pernyataan Anda," katanya sambil menunjuk ke salah satu wartawan.

Sebelumnya, lawatan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta ke Surabaya belum lama ini bikin ramai media sosial. Hal ini lantaran Bapemperda membandingkan anggaran pengelolaan sampah antara kedua daerah tersebut.

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus sempat mengatakan Jakarta punya anggaran bejibun, tapi justru lebih buruk dari Surabaya dalam hal penanganan sampah.

Bestari mencatat anggaran untuk pengelolaan sampah DKI mencapai Rp3,7 triliun. Angka itu, kata Bestari, berkali-kali lipat lebih besar ketimbang anggaran pengelolaan sampah di Surabaya.

Oleh karena itu, Bestari sempat "merayu" Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma untuk "hijrah" ke Jakarta.

"Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau pilkada mendatang Bu Risma pindah ke Jakarta," kata Bestari yang disambut tepuk tangan peserta studi banding di Ruang Sidang Balai Kota Surabaya, Senin (29/7/2019).

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Addi M Idhom