Menuju konten utama
Pancasila

Contoh Pengamalan Sila ke-5 dalam Kehidupan Sehari-hari Masyarakat

Contoh pengamalan sila ke-5 Pancasila dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh sikap yang sesuai sila kelima Pancasila di masyarakat.

Contoh Pengamalan Sila ke-5 dalam Kehidupan Sehari-hari Masyarakat
Lambang Pancasila. FOTO/id.wikipedia.org

tirto.id - Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia, yang berisi lima prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua warga negara semestinya memahami dan mengamalkan semua sila, termasuk sila ke-5 Pancasila, dalam kehidupan sehari-hari.

Bunyi Pancasila 1-5 yaitu: (1) Ketuhanan yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, Pancasila 1-5 hendaknya digali nilai-nilai luhurnya agar dapat dipahami oleh setiap generasi. Hal itu berguna untuk menghadapi segala tantangan dan menemukan jalan keluar di tengah globalisasi.

Untuk dapat menggali lebih banyak lagi isi nilai-nilai luhur di dalamnya, maka dijabarkanlah menjadi butir-butir pengamalan Pancasila. Contoh pengamalannya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa saja perilaku yang mencerminkan pengamalan sila ke-5 Pancasila?

Infografik SC Contoh Pengamalan Sila ke-5 Pancasila
Infografik SC Contoh Pengamalan Sila ke-5 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari. tirto.id/Fuad

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5

Butir-butir pengamalan sila ke-5 Pancasila diatur dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/1978, yang kemudian diperbaharui dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Berikut ini butir-butir Pancasila sila ke-5:

  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Contoh Pengamalan Sila ke-5 Pancasila

Contoh pengamalan sila ke-5 Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat, sekolah, maupun keluarga. Berikut ini contoh pengamalan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

  • Gotong royong membantu anggota keluarga yang sedang kesulitan membersihkan rumah.
  • Orang tua tidak membeda-bedakan kasih sayang kepada anak-anaknya.
  • Saling menghargai hak milik orang lain. Misalnya, tidak menyerobot antrean pembelian tiket konser.
  • Tidak merampas atau mengambil telepon genggam orang lain yang kebetulan tertinggal di halte bus.
  • Tidak mengotori fasilitas publik seperti jalan raya, taman, dan sekolah
  • Tidak bertindak seenaknya ketika berada di fasilitas umum.
  • Gotong royong dalam kerja bakti bersama masyarakat desa membangun irigasi sawah.
  • Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan apapun.
  • Membantu sesama teman yang kebetulan sedang dalam kesulitan.
  • Berbagi makanan dengan teman sebangku di sekolah yang kebetulan tidak membawa bekal makan siang.
  • Tidak boros dalam berbelanja dan selalu berbagi dengan teman sejawat atau orang lain yang kebetulan sedang kesulitan ekonomi.
  • Mengerjakan kewajiban dalam menjaga keharmonisan dalam warga desa.
  • Bersama teman, membantu orang yang motornya kehabisan bensin di jalan, mendorongnya hingga ke rumah atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
  • Melindungi dan menjaga dompet seorang tetangga yang tertinggal di pos ronda meskipun sedang dalam keadaan butuh.
  • Tidak menghakimi hasil karya orang lain yang mengecat gapura RT dalam rangka peringatan HUT RI.

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Fadli Nasrudin